tirto.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyambut kedatangan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe beserta istri di Istana Bogor, Minggu (15/1/2016) sore. Kehadiran tamu kenegaraan tersebut disambut dengan iringan pasukan berkuda serta dentuman meriam sebanyak 19 kali. Ratusan anak-anak dengan pakaian tradisional juga dilibatkan dalam penyambutan PM Shinzo Abe.
PM Shinzo Abe tidak hanya datang bersama istri, melainkan juga dengan membawa rombongan besar. Setidaknya ada 30 direktur utama (CEO) perusahaan dan pimpinan bisnis yang menyertai sang perdana menteri ke Indonesia yang dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari ke depan.
Jepang adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan nilai perdagangan pada 2016 mencapai 23,8 miliar dolar AS sesuai data Kementerian Perdagangan. Selain itu, Jepang juga tercatat salah satu investor besar di Indonesia.
PM Shinzo Abe rencananya juga akan membicarakan soal pembangunan pelabuhan Patimban Subang, proyek pembangkit tenaga listrik, jalur kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya serta eksplorasi Blok Masela.
Entah disengaja atau tidak, kedatangan PM Shinzo Abe hari ini bertepatan dengan terjadinya peristiwa Malapetaka 15 Januari (Malari) 1974 silam di mana Indonesia kedatangan PM Jepang saat itu, Tanaka Kakuei.
Tanaka Kakuei yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Soeharto kala itu disambut dengan aksi unjuk rasa oleh mahasiswa yang pada akhirnya berakhir dengan kerusuhan.
Dengan alasan keamanan, PM Tanaka Kakuei pun mempersingkat kunjungannya di Indonesia dan langsung pulang keesokan harinya dengan diantar Presiden Soeharto dengan menaiki helikopter dari Istana Negara ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.