tirto.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menargetkan mendulang 75 persen suara dari wilayah Mataraman dalam Pilkada Jawa Timur 2018, Juni mendatang.
Wilayah Mataraman merujuk pada daerah-daerah di bagian barat Jawa Timur yang terpengaruh kuat kebudayaan Mataram seperti Ngawi, Madiun, Pacitan, Magetan, Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro.
Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari mengaku berani mematok target tinggi lantaran kondisi mesin partai solid dan popularitas pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur semakin naik.
"Mesin partai solid. Apalagi, popularitas pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur, cucu Soekarno dinilai semakin naik," ujar Sri Untari di Madiun, Senin (5/2/2018)
Sri Untari mengklaim, tingkat elektabilitas pasangan Gus Ipul-Puti Guntur kini sekitar 50 persen dan kemungkinan terus naik. Sehingga sangat wajar jika timnya mematok target 75 persen suara di wilayah Mataraman sebagai basis PDIP.
Puti Guntur mengaku guna mencapai target itu, ia telah melakukan safari politik di wilayah Matraman dari Kabupaten Ngawi kemudian berlanjut ke Madiun. Sesuai rencana, Puti juga dijadwalkan mengunjungi Ponorogo dan Magetan. Setelah itu, rombongan Puti ijadwalkan mengunjungi wilayah Trenggalek.
Cucu Presiden Sukarno itu juga tak mempersoalakna larangan pemasangan foto tokoh nasional di alat peraga kampanye (APK) termasuk foto kakeknya. "Tidak masalah dengan aturan itu. Saya menyerahkan sepenuhnya pada tim pemenangan PDIP. Yang pasti akan tetap menaati," kata dia.
Pilkada Jawa Timur 2018 diikuti dua pasangan calon yakni Saifullah Yusuf-Puti Guntur dan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.
Saifullah Yusuf-Puti Guntur diusung koalisi partai politik dengan total 58 kursi, yakni PKB (20 kursi), PDI Perjuangan (19 kursi), PKS (enam kursi) dan Partai Gerindra (13 kursi).
Sedangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak diusung enam partai dengan total 42 kursi. Koalisi partai pendukung terdiri dari Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), PPP (lima kursi), PAN (tujuh kursi), Partai NasDem (empat kursi) dan Partai Hanura (dua kursi), ditambah dukungan PKPI (non-parlemen).
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH