tirto.id - Prabowo Subianto berpidato di Reuni Akbar 212 yang diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12/2018), sekitar pukul 08.40 pagi. Bekas Danjen Kopassus itu datang sebagai tamu kehormatan, setelah sebelumnya panitia memberikan undangan resmi.
Ia mengenakan baju putih, serta peci dan kacamata yang sama-sama hitam. Prabowo datang bersama Fadli Zon.
Tak banyak yang bekas menantu Suharto itu sampaikan dalam pidato berdurasi tak lebih dari lima menit itu. Menurutnya ini karena statusnya sebagai calon presiden. "Saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan. Saya tak boleh bicara politik pada kesempatan ini. Saya tak boleh kampanye."
Sebelumnya Badan Pengawas Pemilu memang mengatakan akan mengawasi Reuni Akbar 212 karena rentan berkampanye untuk Prabowo. Monas, seperti yang diputuskan pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Nomor 175 Tahun 2018, adalah salah satu wilayah steril kegiatan politik.
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan jika Reuni Akbar 212 mengarah ke kampanye, "akan kami tindak."
Berikut kampanye lengkap Prabowo:
Sebagai insan yang bertaqwa, insan yang beragama, marilah kita tak henti-hentinya memanjatkan puji syukur... Kita masih diberi kesehatan, masih diberi nafas, untuk berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat, dalam keadaan penuh persaudaraan, persatuan, dan ketertiban.
Saudara-saudara sekalian, salawat dan salam kita junjungkan kepada junjangan kita nabi Muhammad SAW.
Saya tidak akan panjang-panjang bicara karena sebagaimana kalian ketahui saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon presiden RI. Dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan. Saya tak boleh bicara politik pada kesempatan ini. Saya tak boleh kampanye.
Saya cuma ingin mengucapkan terima kasih bahwa saya diundang panitia hari ini.
Ini kehormatan bagi saya, kebanggaan bagi saya, melihat jutaan rakyat, umat Islam. Jutaan, tapi damai tertib.
Tadi saya datang dari Kebayoran. Saya lihat keluarga jalan dengan tertib, menggendong anaknya. Damai luar biasa. Saya bangga sekali sebagai anak Indonesia dan sebagai muslim.
Muslim kita adalah muslim yang damai. Hari ini kita dihadiri dari kawan-kawan agama lain, suku lain, ras lain. Kita bangga karena Islam di Indonesia mempersatukan dan yang akan menjaga perdamaian semua.
Saya kira demikian yang ingin saya sampaikan. Terima kasih. Luar biasa. Terima kasih panitia.
Takbir.... Takbir... Merdeka.... Merdeka....
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Penulis: Rio Apinino