Menuju konten utama

Piala Indonesia Ajang Resmi PSSI, Kok Mengalah Demi Piala Presiden?

PSSI berencana menunda agenda Piala Indonesia demi turnamen pramusim Piala Presiden yang sampai detik ini belum jelas kapan berlangsung.

Piala Indonesia Ajang Resmi PSSI, Kok Mengalah Demi Piala Presiden?
Ilustrasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). ANTARA FOTO

tirto.id - PSSI mengumumkan Piala Indonesia 2018 akan kembali mengalami pengunduran jadwal. Awalnya, babak 16 besar turnamen tersebut diagendakan berlangsung mulai 11 Februari 2019. Rencana PSSI menghelat turnamen pramusim, Piala Presiden 2019 jadi alasan di balik langkah tersebut.

Keputusan PSSI membuat para pencinta sepak bola nasional kembali mengernyitkan dahi. Pasalnya, untuk sebuah turnamen yang diagendakan tahun 2018, hingga 2019 dimulai pun tidak ada kepastian siapa yang keluar sebagai juara.

Yang tak kalah membikin heran adalah dipakainya Piala Presiden 2019 sebagai alasan diundurnya Piala Indonesia. Padahal pada penghujung 2018 lalu, PSSI lewat pernyataan sejumlah anggota Komite Eksekutif (Exco) sempat mengatakan jika tahun 2019 ini Piala Presiden kemungkinan besar ditiadakan.

"Stadion bisa saja terpakai untuk kampanye, sehingga masalah penjadwalan agak sulit," kata Exco PSSI Gusti Randa di Kompas TV.

Tak cuma para Exco PSSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun awalnya sama sekali tak merekomendasikan Piala Presiden dihelat.

"Kalau dari kami tidak merekomendasikan lagi Piala Presiden. Makanya sebagai pengganti Piala Presiden itu ya ini, Piala Indonesia," ungkap Sesmenpora, Gatot Dewa Broto seperti diwartakan CNN Indonesia.

Andai tak ada rencana pembatalan Piala Presiden pun, sikap PSSI untuk menjejali Piala Indonesia dengan jadwal turnamen ini patut dipertanyakan dalilnya. Bagaimana pun, kedudukan Piala Indonesia bisa dibilang lebih tinggi ketimbang Piala Presiden.

Turnamen ini merupakan kompetisi kedua yang memperebutkan tiket ke kompetisi Asia, setelah Liga 1. Sementara Piala Presiden hanya berstatus turnamen pramusim, yang bahkan tak masuk dalam ajang resmi FIFA.

Bukan Kejutan

Sorotan terhadap penjadwalan dan agenda kompetisi sepak bola Indonesia yang berantakan bukan hal baru. Pada rentang 2014-2015 lalu, turnamen Inter Island Cup 2014 punya nasib tak beda jauh.

Dimulai pada 10 Januari 2014, kompetisi ini baru berakhir dengan pertandingan final antara Persib vs Arema Cronus yang dihelat 1 Februari 2015, atau setahun lebih setelah dimulai.

Inter Island Cup sebenarnya tinggal menyelenggarakan partai puncak saat kalender menunjukkan tanggal 14 Januari 2014. PSSI pun lantas menjadwalkan final pada 25 Januari 2017. Masalah baru muncul saat CEO PT Liga Indonesia saat itu, Joko Driyono mengumumkan pengunduran jadwal. Tidak turunnya izin pertandingan karena Kepolisian sedang fokus mengamankan pembukaan Liga Indonesia pada 1 Februari 2019 jadi dalih PSSI.

"Karena kami ingin konsentrasi lebih dulu ke kompetisi sebenarnya. Kami akan membuat rencana sebaik-baiknya. Karena kami tidak ingin pertandingan sekadarnya. Tapi kami ingin menjalankan pertandingan dengan baik," ungkap Jokdri yang sekarang telah menjabat sebagai Plt Ketua Umum PSSI.

Kenyataannya, pengunduran demi pengunduran jadwal terus terjadi. Sempat muncul wacana final akan dihelat bulan Juni atau Agustus, namun akhirnya batal pula karena berbenturan dengan agenda Liga Indonesia. Akhirnya PSSI pun menjatuhkan tanggal final pada 1 Februari 2015, saat liga bahkan sudah selesai.

Status Inter Island Cup padahal hanya turnamen pramusim. Idealnya sebuah turnamen pramusim dihelat sebelum kompetisi utama (dalam hal ini adalah Liga Indonesia) dimulai.

Sponsor Jadi Alasan

Piala Indonesia jelas bukan Inter Island Cup. Bukan sekadar ajang pemanasan, turnamen ini penting karena iming-iming bagi pemenangnya adalah tiket bermain di kompetisi level asia.

Keputusan PSSI mengutamakan dihelatnya Piala Presiden di atas Piala Indonesia ternyata tak lepas dari keinginan sponsor. Ini bahkan diakui secara terbuka oleh Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto.

"Dulu itu, awalnya Piala Presiden tidak terjadwalkan di tahun 2019. Tetapi kemudian sponsor ingin ada kesinambungan dengan tahun sebelumnya, maka Piala Indonesia mengalah di Maret yang harusnya sudah masuk babak 16 besar," kata Iwan sebagaimana dilansir Goal.

Lebih aneh lagi karena saat mengumumkan penundaan Piala Indonesia, Ahad (28/1/2019), PSSI bahkan belum membuat jadwal Piala Presiden yang jadi 'prioritas' mereka.

"Soal jadwal Piala Presiden di hari Senin [28/1/2019], akan ada rapat teknis antara kami dengan sponsor dan penyelenggara," ujar Iwan.

Reporter Tirto mencoba menghubungi Iwan Budianto sehari setelah pertemuan itu, namun tidak ada respons. Tanggapan akhirnya diberikan Direktur Media dan Promosi PSSI, Gatot Widakdo. Ia menyebut jika hingga saat ini proses penyusunan jadwal masih dalam perundingan.

"Iya, ini makanya masih kami proses. Nanti kalau sudah ada kami umumkan," ungkap Gatot kepada Tirto, Selasa (29/1/2019).

Ia menjanjikan Piala Presiden sekaligus Piala Indonesia akan selesai sebelum Liga 1 2019 bergulir. Ia juga menolak anggapan PSSI sengaja menunda Piala Indonesia demi Piala Presiden.

"Piala Indonesia itu, kan, sebelum liga, namanya saja Piala Indonesia 2018-2019," tandasnya.

Jika dihitung-hitung, PSSI masih punya waktu tiga bulan hingga kickoff Liga 1. Artinya, dengan pertimbangan liga tidak diundur, mereka perlu merampungkan dua turnamen dalam waktu tersebut. Itu jika mereka tidak ingin dicap menganaktirikan satu turnamen demi turnamen lain.

Baca juga artikel terkait PSSI atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Mufti Sholih