tirto.id - Jerman membuka laga di Piala Dunia 2018 pada pekan lalu dengan mengecewakan. Sang juara bertahan dipaksa mengakui keunggulan Meksiko. Usai laga, seperti dikutip dari The Guardian, memberitakan bahwa media-media cetak lokal Jerman ramai-ramai membikin berita tentang kekalahan Jerman.
Judul berita itu seperti "Nightmare on kick-off" (Berliner Zeitung), "Fiasco bukan fiesta: Die Mannschaft telah kehilangan sinar Piala Dunia" (Morgenpost), "Bangun!" (Die Welt).
Süddeutsche Zeitung bahkan mengambil pendekatan yang lebih sosiologis, mereka membandingkan dengan keadaan demografi Jerman saat ini. "Jika sosiolog benar, maka Jerman menghadapi masalah dengan masyarakat yang menua," tulis reporter Philipp Selldorf.
Selldorf menyoroti performa para pemain Jerman yang seharusnya belum cukup tua, seperti Mesut Ozil, Thomas Müller, dan Sami Khedira yang bergerak terlalu lambat, "seolah musim yang melelahkan, yang dijalani mereka, baru usai sehari sebelum laga kontra Meksiko".
Muller, bintang Bayern Munchen yang sudah mendunia sejak penampilannya di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, mengakui kekurangan Jerman di laga kontra Meksiko. Baginya, yang terpenting saat ini adalah dua laga berikutnya, melawan Swedia dan Korea Selatan.
"Kami sudah menganalisis kinerja di laga pertama secara ekstensif dalam beberapa hari terakhir. Kami tentu cukup kritis untuk menganalisis situasi dengan benar. Sekarang, yang penting adalah, kami tetap fokus. Kami memiliki dua pertandingan penting di depan mata, dan tidak kurang dari dua kemenangan yang dibutuhkan," kata Muller dikutip laman Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Laga melawan Swedia akan menjadi pertaruhan bagi Jerman. Faktanya, Blagult, julukan Swedia memulai turnamen lebih baik daripada Die Mannschaft dengan memukul Korea Selatan 1-0.
"Kami kehilangan bola terlalu banyak, karena kami berusaha terlalu keras. Memiliki keseimbangan yang tepat antara determinasi dan kesabaran jadi sangat penting. (Pada laga berikutnya) kami memperkirakan Swedia menjadi sangat defensif. Jadi dalam situasi tertentu kami perlu menyerang dengan cepat," tambah Muller.
Sementara Jerman dituntut harus membenahi apa yang salah dengan skuat bertabur bintang mereka, di ujung lainnya Juan Osorio dan Meksiko patut bangga atas torehan di laga perdana mereka. Pelatih yang kerap membawa buku catatan di pinggir lapangan itu tentu kian percaya diri menghadapi pertandingan kedepan.
Osorio, usai laga, berkata timnya dengan teliti telah mempelajari cara agar Jerman dengan serangan kejutan dan transisi yang cepat. Teknik yang sebenarnya tidak khas bagi Meksiko tetapi merupakan bukti pengaruh pelatih atas para pemain.
"Kami sudah merancang rencana.Tapi gagasan utamanya adalah, memiliki dua pemain cepat di kedua sisi sayap," ungkap Osorio dikutip The Guardian.
Editor: Fitra Firdaus