tirto.id - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) masih terus melakukan evakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Mengutip lini masa pergerakan operasi SAR yang dilakukan oleh Basarnas Jakarta, tim mulai melakukan penyelaman pukul 12.07 WIB di lokasi jatuhnya pesawat. Pada pukul 13.02 WIB, tim Basarnas menemukan potongan tubuh.
Pukul 13.35 WIB, potongan dan serpihan tubuh korban dievakuasi dan dibawa ke Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Pusat. Belum diketahui berapa orang yang dibawa, namun terdapat total tiga kantong besar.
Hingga pukul 14.32 WIB, saat reporter Tirto sudah tiba di JICT, korban pesawat Lion Air JT-610 belum juga tiba.
Pukul 13.45 WIB tim Basarnas kembali melakukan penyelaman untuk mencari korban.
Semua komando Basarnas Jakarta mendapat arahan langsung dari Kepala Basarnas Jakarta Hendra Sudirman yang ada di lokasi JICT.
"Kami masih terus menunggu kapal evakuasi yang akan datang," kata Hendra, Senin (29/10/2018) siang.
Basarnas akan menggelar operasi evakuasi korban pesawat Lion Air JT-610 hingga tujuh hari ke depan.
"Sesuai SOP [Standar Operasional Prosedur] tujuh hari. Kalau dilihat [dibutuhkan] akan diperpanjang lagi tujuh hari," kata Deputi Operasi Basarnas Mayor Jenderal Nugroho Budi Wiryanto di kantornya.
Pesawat Lion Air JT-610 dilaporkan jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 06.20 WIB. Kabar jatuhnya Lion Air JT-610 diawali dari informasi hilang kontak pesawat dengan Menara Air Traffic Control (ATC) sekitar pukul 06.33 WIB.
Kemudian, pukul 06.50 WIB kabar hilangnya pesawat diterima Basarnas. Setelah mendapat konfirmasi, tim SAR langsung pergi ke lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat yaitu di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Tercatat ada 189 orang dalam Lion Air JT-610. Jumlah itu mencakup 178 penumpang dewasa, 1 anak, 2 bayi, dan 8 kru pesawat.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dipna Videlia Putsanra