tirto.id - Ukraine International Airlines jatuh di wilayah Iran usai 2 menit usai lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran pada Rabu (8/1/2020) waktu setempat.
Dikutip dari New York Times, Pesawat Boeing 737 ini lepas landas di Internasional Imam Khomeini di Teheran pada pukul 6:12 pagi.
Pesawat Ukraina ini hendak terbang menuju Kiev. Namun kehilangan kontak pada pukul 06:14 pagi, menurut flight tracker.
Media milik pemerintah Iran mengatakan penyebab jatuhnya pesawat yang akan menuju Kiev itu akibat masalah teknis di pesawat.
"Kami mengetahui laporan [kecelakaan pesawat] dari media Iran dan kami mengumpulkan lebih banyak informasi," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.
Kecelakaan ini berpotensi menambah krisis di Boeing, yang telah berhadapan dengan dampak dari dua kecelakaan yang melibatkan jet lain.
Boeing telah di bawah pengawasan ketat setelah jatuhnya dua 737 Max dalam waktu kurang dari lima bulan, yang bersama-sama menewaskan 346 orang.
Dikutip dari CNN, sebanyak 176 orang yang berada dalam penerbangan menuju Kiev itu tewas. Dari jumlah penumpang tersebut, Pesawat Jet 737 ini lepas landas dengan membawa 167 penumpang dan sembilan awak pesawat.
Sebagian besar penumpang adalah warga Iran, menurut Press TV, sebuah agen media berita pemerintah Iran.
Saat mengetahui kecelakaan pesawat itu, kru penyelamat dikirim ke lokasi kecelakaan tetapi tidak dapat membantu karena daerah itu terbakar, kata Pirhossein Koulivand, kepala Layanan Medis Darurat Iran.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah posting di Facebook mengtakan kedutaan negara itu di Iran sedang "bekerja untuk mengklarifikasi informasi tentang keadaan tragedi dan daftar penumpang yang meninggal."
Zelensky mengatakan ia akan membatalkan sisa perjalanannya saat ini ke Oman dan akan kembali ke Kiev karena kecelakaan pesawat itu.
"Saya turut berbelasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari semua penumpang dan anggota kru," kata Zelensky.
Jatuhnya pesawat Ukraina ini tak hanya menyoroti Boeing, tetapi juga menjadi perhatian dunia lantaran ketegangan AS dan Iran yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir usai meninggalnya Jenderal Qassem Soleimani.
Pada Selasa kemarin, Federal Aviation Administration (FAA) melarang pesawat Amerika terbang di atas Iran, guna meminimalisir risiko pesawat komersial yang dikira pesawat militer.
Ketegangan Iran dan AS memang terus meningkat. Hari ini Iran menyerang balik Amerika Serikat (AS) atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani. Iran menembakkan serangkaian rudal balistik di dua pangkalan militer AS di Irak.
Editor: Agung DH