Menuju konten utama

Pesan Damai Paskah dari Larantuka dan Jayapura

Pesan Damai Paskah dari Larantuka dan Jayapura

tirto.id -

Ribuan Peziarah Katolik dari berbagai daerah di Tanah Air sudah memadati Taman Doa Tuan Meninu di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Barat, sejak Jumat, ( 23/3/2016) pagi, untuk mengikuti Prosesi laskar laut Tuan Meninu (Arca bayi Yesus).

Upacara dan prosesi laskar laut itu merupakan bagian dari perayaan Semana Santa (pekan suci) yang berpuncak pada hari penyaliban dan kematian Yesus Kristus pada Jumat Agung ini.

Budayawan Flores Timur, Bernard Tukan mengatakan dalam tradisi Gereja Katolik Larantuka, prosesi Jumat Agung ini diisi dengan mengarak Patung Bunda Maria (Tuan Ma) sebagai pelindung Kota Larantuka dan arca Tuan Meninu keliling ibu kota Kabupaten Flores yang terletak di kaki Gunung (Ile) Mandiri itu.

"Tradisi ini merupakan bagian dari tradisi Jumat Agung, dimana dilakukan prosesi mengantar Tuan Meninu melalui laut menuju Pantai Kuce," katanya.

Pada Jumat siang setelah arca Tuan Meninu tiba di Pantai Kuce, tepat di depan Istana Raja Larantuka, dilaksanakanlah prosesi mengantar salib dari kapela ke armida sebelum prosesi Jumat Agung pada malam harinya.

"Usai mengantar Tuan Meninu, nanti ada perarakan patung Tuan Ma (Bunda Maria) menuju ke Gereja Katedral yang terletak di jatung kota Larantuka," tuturnya.

Bernard yang juga merupakan seorang tokoh masyarakat di Larantuka itu mengatakan, tradisi proses laut itu telah menjadi prosesi turun temurun selama kurang lebih 500 tahun.

Di hari yang sama, dalam kesempatan berbeda, Umat Nasrani di Jayapura juga menggelar ibadah Jumat Agung se-Klasis Jayapura untuk mengenang kisah sengsara dan wafatnya Yesus Kristus (Isa Almasih).

Pada ibadah Jumat Agung di Gereja GKI Marthen Luther Kampkey, Pendeta Dr. Anthon Rumbewas, M.Th. mengangkat tema "Kristus Telah Menebus Dosa Kita, Marilah Kita Hidup untuk Dia".

Dalam khotbahnya, Pendeta Anthon menekankan umatnya untuk bisa memaknai pengorbanan Yesus Kristus. "Yesus Kristus mati untuk semua orang," katanya.

Kemudian, Pendeta Anton melanjutkan, "buatlah diri kita berarti di tengah lingkungan kita masing-masing demi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus." ujarnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait JAYAPURA atau tulisan lainnya