tirto.id - Pemerintah resmi menambah dan menggeser cuti bersama Lebaran 2023. Hal itu dinilai memberikan dampak positif di sektor perekonomian khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah.
"Kalo dari sisi ekonomi, potensi untuk daerah-daerah menyambut kedatangan pemudik dengan belanja lebih banyak di daerah menurutku lebih optimal, meskipun hanya geser 2 hari lebih cepat. Hal ini karena bagi pemudik momen untuk belanja, termasuk acara-acara buka puasa di kuliner daerah jadi lebih banyak,” tutur Wakil Direktur INDEF Eko Listyanto ketika dihubungi Tirto, Sabtu (1/4/2023).
Eko menuturkan perputaran uang ke daerah-daerah selama mudik Lebaran juga akan terjadi. Mengingat masyarakat akan mengeluarkan uang lebih banyak dibandingkan biasanya.
“Jika kemacetan bisa berkurang, maka efisiensi di bahan bakar, kenyamanan mudik terjaga, sehingga uangnya bisa dibelanjakan di daerah atau diberikan ke sanak-saudara yg pada akhirnya juga akan dibelanjakan mereka di daerah,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan kerugian yang dialami buruh akibat dimajukannya hari libur dan cuti bersama lebaran, Eko mengatakan, para buruh perlu dicarikan solusi oleh Kementerian terkait. Dia mencontohkan pemerinta perlu menyiapkan posko pengaduan untuk para buruh.
“Misal memastikan pelanggaran yang dikhawatirkan bisa diantisipasi lebih awal. Pemerintah punya data pengaduan, bisa menganalisis polanya, jenis perusahaan yg sering melanggar dan seterusnya,” ucapnya.
Eko mengingat agar keamanan perjalanan mudik perlu disiapkan lebih awal oleh pemerintah. Pasalnya arus mudik Lebaran diprediksi akan melonjak tajam dibandingkan tahun lalu.
"Seperti, soal THR tahun ini, digitalisasi, dan selanjutnya harusnya bisa antisipasi oleh pemerintah terkait ,” pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengumumkan libur dan cuti bersama lebaran Idulfitri 1444 Hijriah direvisi menjadi lima hari, yakni pada 19 sampai 25 April 2023. Awalnya libur cuti bersama lebaran ditetapkan pada 21 sampai 26 April 2023.
Hal itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo yang disepakati melalui rapat tingkat menteri dan SKB 3 Menteri: Menko PMK Muhadjir Effendy; Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas; Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah; dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas.
"Presiden RI meminta agar libur cuti bersama pada tanggal 21, 24, 25,26 April 2023, yang sesuai SKB 3 Menteri Tentang Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2023 diubah menjadi 19,20,21,24,25 April 2023," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).
Muhadjir menjelaskan pertimbangan pemerintah menggeser dan menambah satu hari libur cuti bersama ini untuk memberi kesempatan masyarakat mengambil cuti lebih awal.
Muhadjir meminta perhatian seluruh pemangku kepentingan, khususnya Kemenhub, TNI, Polri, serta pihak terkait lainnya untuk melakukan asesmen secara berkala. Hal itu agar pergerakan atau mobilitas masyarakat dalam rangka mudik Hari Raya Idulfitri 2023 dapat dikendalikan dengan baik.
Dia juga mengimbau masyarakat agar memanfaatkan penambahan libur cuti bersama dengan membuat perencanaan mudik lebaran secara matang. Hal itu agar masyarakat terhindar dari kemacetan selama di perjalanan.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin