tirto.id - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengaku bahwa komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terjalin dengan intens di belakang publik. Sebab, dia memandang memang kedekatan dengan PKS sudah terjalin sejak lama.
"Sebetulnya kita kontaknya itu sering, hanya sering juga tidak di depan media. Tapi kali ini kita memandang perlu untuk menjelaskan ke seluruh khalayak bahwa kita bertekad untuk kerja sama, bertekad berbuat terbaik untuk bangsa dan rakyat kita," kata Prabowo usai pertemuan dengan elite PKS di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024).
Prabowo memandang PKS adalah kawan sesama partai besar. Meskipun, sempat ada perbedaan pilihan pada Pilpres 2024 lalu. Diketahui PKS berada di kubu Anies Baswedan.
"Ini mengingatkan kita masa-masa dahulu, kita juga mulai kerja sama politik kita. Katakanlah persekutuan kita mulai dari Kertanegara sekian tahun yang lalu, 2014. Jadi kita dulu bukan sekutu tapi segajah," ungkap Prabowo.
Sementara itu, Ketua Dewan Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri, berkata ikatan batin dengan Prabowo sudah terwujud sejak lama. Pertemuan ini demi pembangunan bangsa ke depan.
Kedua belah pihak berjanji akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, seperti hubungan yang selama ini terjalin, bahkan selaiknya pantun darinya.
"Tahu dilempar di Pantai Belawan, ramai berterbangan burung merpati. Jauh sudah kami berjalan, namun hubungan yang indah tersebut tetap di hati kami," ucap Salim.
Di sisi lain, Salim mengemukakan, PKS sendiri meyakini bahwa Prabowo merupakan sosok pemimpin yang akan memberikan kedamaian di tengah situasi tak menentu. Dia menekankan, PKS akan membersamai Prabowo mewujudkan cita-cita bangsa.
Di akhir pertemuan itu, PKS kemudian memberikan pantun kembali. Tak kalah, Prabowo juga membalasnya dengan pantun.
"Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jambangan. Kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan," pungkas Prabowo.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fahreza Rizky