tirto.id - PT Pertamina (Persero) mengupayakan keamanan pasokan sepanjang liburan panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) untuk pengamanan pasokan bahan bakar yang bertugas sejak 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.
SVP Fuel Marketing & Distribution PT Pertamina (Persero) Gigih Wahyu Hari Irianto mengungkapkan upaya-upaya pengamanan pasokan, meliputi meningkatkan stok BBM, LPG, dan Avtur di tingkat Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), DPPU, dan depot LPG.
"Upaya-upaya yang kami lakukan ini demi kenyamanan dan ketenangan masyarakat menikmati masa libur Natal dan Tahun Baru," kata Gigih di kantor Pertamina Jakarta pada Jumat (15/12/2017).
Diperkirakan, konsumsi BBM dan LPG akan mengalami peningkatan antara lain Premium dengan kenaikan sebesar 2 persen, Pertalite 12 persen, Pertamax 7 persen, Pertamina Turbo 15 persen, Dexlite 10 persen, Pertamina Dex 12 persen, Avtur 11,5 persen, dan LPG 4 persen.
"Kerosene untuk daerah yang belum dikonversi mengalami peningkatan seperti di Indonesia Timur. Banyak daerah yang merayakan Natal, maka tumbuh 3 persen dari 1.630 kl [kiloliter] menjadi 1.685 kl," sebutnya.
Stok normal untuk Premium 31.971 kl dinaikkan menjadi 32.610 kl dalam rangka pengamanan pasokan. Pertalite normalnya 42.201 kl menjadi 42.430 kl, Pertamax dari 16.000 kl menjadi 17.150 kl, Dexlite tumbuh 10 persen perkiraannya dari 1.154 kl menjadi 1.270 kl. Pertamina Dex tumbuh 12 persen dari normalnya 500 kl menjadi 562 kl. Avtur naik 11,5 persen dari 14.560 kl menjadi 15.250 kl.
"Peningkatan stoknya ini sudah dimulai sejak 1 Desember hingga 17 Desember," kata dia.
Selanjutnya, Gigih mengungkapkan posisi ketahanan bahan bakar ini sangat kuat untuk menjaga kebutuhan yang bertumbuh di musim liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
"Stok BBM untuk Premium aman 27,4 hari; sangat cukup. Pertamax 19,6 hari; Pertalite 20,3 hari; Kerosene 21,5 hari; Avtur 21 hari. Saat ini kita berusaha terus mendorong terminal paling akhir yang bisa melayani masyarakat," paparnya.
Sementara untuk Solar, mengalami penurunan konsumsi 6 persen. Dengan begitu, stok solar menurun dari 37.000 kl menjadi 33.200 kl. "Penurunan konsumsi solar disebabkan pembatasan operasional angkutan barang pada H-3 hingga H+3 dan penurunan kegiatan angkutan industri," jelasnya.
Pertamina juga akan menyiapkan layanan khusus KiosK Pertamax, mobile dispenser unit, BBM kemasan di SPBU, dan motor/mobil pengantar kemasan BBM di beberapa titik yang rawan kemacetan dan jauh dari SPBU.
Ada sebanyak 9 titik KiosK Pertamax yang telah disiapkan antara lain di SPBU rest area Tol Cipali dan pantura Kota Tegal, serta 5 titik mobil tangki dispenser di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, 15 titik motorist BBM kemasan di jalur Pantura Jabar dan Jateng dan Sumatera.
Khusus LPG, menurut SVP Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra, Pertamina akan memastikan pasokan LPG aman dengan menyiagakan 2.528 agen dan 23.848 pangkalan LPG di seluruh Indonesia.
Kemudian, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan instansi terkait apabila diperlukan tambahan pasokan melalui operasi pasar LPG 3 kilogram (kg). “Kami memperkirakan terjadi peningkatan konsumsi hingga 4 persen dari rata-rata normal, dengan kondisi puncak pada 26-30 Desember 2017” ujar Basuki.
Gigih juga mengungkapkan beberapa wilayah konsentrasi untuk mengamankan pasokan BBM dan LPG selama masa momen Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Wilayah tersebut dibedakan menjadi tiga konsentrasi, yaitu titik konsentrasi Natal, titik jalur wisata, dan titik jalur lintas mudik.
Titik konsentrasi Natal, dikonsentrasikan di delapan wilayah, meliputi Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Konsentrasi titik jalur wisata, meliputi Brastagi, Sumatera Utara; Toba dan Samosir, Sumatera Utara; Kota Bukit tinggi, Sumatera Barat; Pangkal Pinang, Bangka Belitung; Anyer, Banten; Puncak, Bogor; Lembang, Bandung; Kota Jogja; Kota Batu/Malang; Bali; Bunaken, Manado.
"Jadi, kami memperkirakan itu akan terjadi banyak pergerakan wisata di situ. Seperti wisata, berarti LPG harus kuat di daerah situ untuk masak. Tapi, Bali masih ragu-ragu karena ada Gunung Agung meletus, sehingga banyak sekali masyarakat biasanya mengalihkan berlibur dari Bali sekarang, ke lokasi-lokasi yang lain," ucapnya.
Adapun untuk wilayah titik jalur lintas mudik, yaitu Lintas Timur Sumatera meliputi Medan - Riau -Jambi - Palembang; Lintas Barat Sumatera meliputi Padang - Bukittinggi - Payakumbuh; Bakauheni - Lampung; Tol Jakarta - Brebes; Jalur Utara Jawa meliputi Pejagan - Brebes; Jalur Selatan meliputi Cikampek - Bandung - Tasik - Jogja; Gilimanuk.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yuliana Ratnasari