Menuju konten utama

Persoalan Akut Pembelian Tiket Final AFF di Kiostix

Perubahan sistem pembelian tiket dari offline ke online pada final AFF 2016 memang patut diapresiasi. Hanya saja perubahan itu tidak dibarengi dengan teknologi yang mumpuni. Alih-alih mempermudah malah makin mempersulit. Ada apa dengan Kiostix?

Persoalan Akut Pembelian Tiket Final AFF di Kiostix
Pembelian tiket online pertandingan final AFF Cup 2016 Indonesia melawan Thailand. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Tanpa server yang mumpuni, Kiostix.com selaku vendor yang ditunjuk menjual tiket terlihat kepayahan. Server mereka seringkali down. Alhasil keluhan pelayanan kiostix pun bermunculan di dunia maya. Keluhan para fans di dunia maya itu memang akan Anda rasakan saat membeli tiket lewat Kiostix.

Kemarin (11/12) Tirto mencoba langsung sistem penjualan di Kiostix. Sedari pukul 09.00 WIB, Tirto sudah bersiap di depan laptop. Untuk memudahkan mendapat tiket, Tirto sengaja mengincar tiket kategori I, harga yang cukup mahal yakni Rp 500 ribu, dengan pertimbangan antrean tidak akan sepanjang kategori 3 yang dilepas Rp 100 ribu.

Sejak pukul 09.00 sudah dilakukan pengecekan tiap 10 menit sekali, dan itu terus dilakukan sampai jam 11.00 WIB. Hasilnya tetap nihil. Pukul 11.08, pembagian nomer antrean mulai dibuka. Tirto kebagian nomor ke-527.

Pukul 12.00 WIB, penjualan tiket resmi dibuka. Masing-masing orang diberi waktu 20 menit untuk bertransaksi, semuanya mesti masuk secara bergantian. Tidak ada kesulitan saat memesan tiket. Sistem di Kiostix melarang membeli tiket dengan kategori berbeda. Setelah memastikan tiket masuk dalam keranjang belanja, kita diharuskan menunggu dan memilih metode pembayaran.

Hal pelik dari penjualan tiket lewat Kiostix adalah metode pembayaran yang hanya melalui kartu kredit. Persoalan ini mestinya disosialisasikan Kiostix dan PSSI. Saat gelaran semifinal lalu, keluhan ini diungkapkan oleh Enjang (34). Warga Bogor ini kesal karena dirinya seolah dikerjai. “Saya berjam-jam dan sabar depan laptop, setelah tinggal mau bayar ternyata harus bayar pakai kartu kredit. Saya mengeluhkan informasi ini yang tidak dijelaskan di awal,” ucapnya.

Namun persoalan masih berulang. Informasi tidak cukup jelas disampaikan kepada publik.

Namun apakah memiliki kartu kredit maka persoalan dengan sendirinya tuntas? Ternyata tidak. Setelah memasukan nomor kartu kredit dan kode verifikasi yang dikirim ke nomor telepon kartu kredit kita, harusnya semua selesai. Nyatanya, laman situs Kiostix malah menampilkan tulisan: "Order is empty!"

Berbagai tahapan mulai dari pemesanan, konfirmasi pembayaran, dan verifikasi yang dengan susah payah dilakukan selama 20 menit seketika amblas! Kiostix pun meminta proses pemesanan diulang dari awal. Saat itu jam menunjukan pukul 13.30 WIB, dan antrean ternyata sudah menyentuh angka tujuh ribu.

Masalah baru muncul dalam proses pemesanan ulang ini. Kiostix terus meminta saya untuk log out dari perangkat elektronik lain. Permintaan ini tentu mengada-ada karena koneksi yang digunakan untuk mengakses Kiostix hanya lewat satu perangkat, yakni laptop.

Setelah proses pemesanan dilakukan ulang, tiba-tiba tulisan "order timed out" terpampang lagi di layar laptop. Sampai pukul 15.00 WIB, Tirto terus mencoba dan hasilnya sama. Malah lebih buruk dan susah. Untuk membeli tiket timnas lewat online memang membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Sepuluh kali mencoba, sepuluh kali juga gagal. Sebabnya pun macam-macam mulai dari "Order is empty", "Your order is cancelled", "Order timed out", hingga "502 Bad Gateaway" dan "504 Bad Gateaway".

Infografik Tiket AFF

Kondisi diperparah keluhan konsumen yang kreditnya sudah terdebet namun belum kunjung mendapatkan email konfirmasi Kiostix. Untuk mengetahui debet itu sukses atau tidak, kita mesti menanyakannya pada Bank.

“Saya melakukan transaksi pembelian 4 tiket kategori 2, keterangan belum berhasil. Tapi kenapa tagihan saya sudah diinfokan bank terpotong pembayaran 8 tiket? Dan saya tidak terima e-voucher tiket atau konfirmasi dari kiostix. Tagihan saya terhitung di kartu kredit Rp.2.482.000, ke mana harus melapor?“ keluh Twinna Derizqa kepada Tirto.

Soal invoice ganda ini juga dialami Hotman Aruan. “Saya melakukan transaksi pembelian 4 tiket kategori 3, tapi kenapa invoice yang terbit di email saya ada 2. Jadi saya beli 8 tiket?”

Sialnya seluruh keluhan itu diajukan lewat akun twitter Kiostix yang lambat dalam merespons. Dari puluhan komplain hanya dibalas 12 kali cuitan. Buruknya pelayanan keluhan ini ditambah dengan pusat keluhan pelanggan yang hanya aktif di hari kerja. Saat kami mencoba mengklarifikasi, mesin penjawab telepon meminta kami menghubungi lagi nanti di hari kerja.

Berkaca dari kesemerawutan pada semifinal lalu, mestinya Kiostix melakukan perbaikan, baik dari server maupun pelayanan. Namun untunglah, pendukung timnas masih punya kesempatan membeli tiket secara offline.

Saat laga semifinal, penjualan tiket 60 persen untuk online dan 40 persen untuk tiket offline. Namun saat final, kini dibalik menjadi 40:60. Tapi lagi-lagi bukan jaminan bahwa Anda akan dapat tiket dengan mudah. Percayalah, berkaca dari yang sudah-sudah, mendapatkan tiket offline membutuhkan perjuangan yang lebih berat.

Alasannya? Sebab Anda tidak bisa hanya sekadar duduk di meja kerja, sambil menyeruput kopi, dan menyantap penganan. Anda mesti antre, panjang, di tengah cuaca yang mungkin panas mungkin saja hujan. Itu pun belum tentu tiket bisa diperoleh.

Baca juga artikel terkait FINAL AFF CUP 2016 atau tulisan lainnya dari Aqwam Fiazmi Hanifan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan