tirto.id - Wali Kota Solo FX Rudyatmo bertemu dengan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (12/2/2019). Dalam kunjungannya, Rudyatmo mengaku membahas rencana untuk kegiatan kampanye di Solo. Dia mengaku tak khawatir dengan adanya posko pemenangan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga di sana.
Rudyatmo mengatakan bahwa dalam kontestasi pilpres, pendirian posko di berbagai daerah adalah hal yang biasa. Menurut Rudyatmo yang penting, kader bisa menjaga suara dukungan paslon yang diusungnya.
"Ya keberadaan posko. Ya buka posko di mana saja sah-sah saja kok. Namanya juga kompetisi kok. Saya kan sering urusi sepak bola, sepak bola sebelum bertanding perang urat syaraf pasti," tegas Rudyatmo.
Rudyatmo mengatakan pihaknya akan mengadakan acara untuk pengibaran 101 ribu bendera. Selain itu, Ketua DPC PDIP ini tak mau menjelaskan strategi apa yang mereka gunakan untuk meraih suara 80 persen di Jawa Tengah.
"Yang kita lakukan itu aja, nggak ada yang lain. Dan beliau minta Solo di jaga, oh siap. Solo ditarget 80 persen, Jawa Tengah ditarget 80 persen, kita yang penting bekerja karena yel-yelnya Jokowi -Ma'ruf Amin pasti menang," ucapnya.
Pos pemenangan pasangan calon presiden 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipindahkan ke Jawa Tengah Desember 2018. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa hal itu bukanlah masalah besar. Justru dengan demikian, maka kader PDIP akan waspada.
Ganjar menegaskan, sebagai kader PDIP masyarakat sudah tahu bahwa sikap dirinya tentu mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf di Jawa Tengah. Namun demikian, dia mengaku bahwa sikap kubu Prabowo-Sandi akan dihormati. Hal ini malah menjadi memicu perjuangan lebih dari kader PDIP di Jawa Tengah.
“Buat kita PDI Perjuangan, banteng-bantengnya jadi bangun dari tidur dan tanduknya keluar. Sudah saya sampaikan dulu, tidak ada yang ikhlas rumah kita diambil orang,” kata Ganjar di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari