Menuju konten utama

PERMIRA Bantu Tingkatkan Kemampuan Bahasa Para TKI di Rusia

Persatuan Pelajar Indonesia Rusia membuka program kelas bahasa untuk Tenaga Kerja Indonesia guna meningkatkan kemampuan bahasa Rusia para TKI di negeri itu.

PERMIRA Bantu Tingkatkan Kemampuan Bahasa Para TKI di Rusia
file foto - Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) tiba di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Persatuan Pelajar Indonesia Rusia (PERMIRA) membuka program kelas bahasa untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) guna meningkatkan kemampuan bahasa Rusia para TKI di negeri itu.

"Kami berharap dengan kemampuan berbahasa Rusia yang baik, para TKI dapat meningkatkan kualitas kerja mereka dan sekaligus menjadi duta budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia. Dari mulut mereka, orang Rusia memiliki keinginan untuk berkunjung ke Indonesia," kata Presiden PERMIRA periode 2015-2016, Steven Guntur, seperti dilansir Antara, Senin, (28/3/2016).

Ia menjelaskan bahwa sebagian TKI yang bekerja di Rusia tidak bisa berbahasa Rusia, sebelum bahkan sesudah datang di Rusia. Hal itu akan menyulitkan mereka untuk hidup di Rusia jika tidak mampu berbahasa Rusia dengan baik.

"Inilah yang menjadi alasan PERMIRA membuat sebuah metode belajar bahasa Rusia dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan TKI belajar," lanjut Steven.

Steven menambahkan, sebelumnya para TKI belajar secara otodidak, dan itu sangat sulit. Mahasiswa yang diajarkan dosen bahasa Rusia saja belum tentu bisa berbahasa Rusia dengan baik.

Sementara itu, Koordinator Departemen Sosial PERMIRA, Martin Crina mengatakan, program kelas bahasa akan digelar setiap akhir pekan, menyesuaikan jadwal libur para pekerja Indonesia.

Para peserta kelas bahasa akan diajarkan dengan sistem privat dan PERMIRA tidak menerima bayaran apapun.

Kelas bahasa Rusia ini merupakan program kerja Departemen Sosial PERMIRA/Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Rusia.

Sebagai tambahan, saat ini di St.Petersburg terdapat 28 orang TKI dengan profesi sebagai tukang pijat. Mereka merupakan tenaga profesional yang digaji perusahaan dengan kontrak yang pasti. Sebagian dari mereka berasal dari Bali dan beberapa daerah lainnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait KEPALA BNP2TKI atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora