tirto.id - Perusahaan permen jeli PT Yupi Indo Jelly Gum merajai perolehan transaksi di pameran kuliner Gulfood di World Trade Center, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), setelah mengamankan nilai penjualan sebesar hampir tiga juta dolar Amerika Serikat (AS).
“Perusahaan Indonesia PT Yupi Indo Jelly Gum mendominasi transaksi pada pameran Gulfood, perusahaan tersebut mencatat transaksi sebesar 2,7 juta dolar AS untuk produk gummy candy,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center Dubai, Gusmalinda Sari, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu, (3/3/2016).
Beberapa perusahaan Indonesia yang lain juga menghasilkan transaksi dengan para buyer selama pameran berlangsung. Mereka antara lain PT Kapal Api Global dengan nilai transaksi sebesar 100 ribu dolar AS, dan PT Bahtera Wiraniaga Internusa senilai 80 ribu dolar AS, kata Gusmalinda.
Selain itu, lanjutnya, PT. Mulia Boga Raya juga mencatatkan transaksi sebesar 200 ribu dolar AS, diikuti oleh PT Bina Karya Prima senilai 60 ribu dolar AS, Cahaya Kencana senilai 100 ribu dolar AS, serta PT Monde Mahkota Biskuit dengan nilai transaksi 90 ribu dolar AS.
Gusmalinda menambahkan bahwa dalam pameran yang berlangsung pada 21-25 Februari 2016 lalu, total transaksi yang dibukukan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia adalah sebesar 3,33 juta dolar AS.
Pameran Gulfood merupakan pameran makanan dan minuman tahunan terbesar di Dubai yang menampilkan produk-produk makanan dan minuman dari seluruh dunia.
Gulfood 2016 secara resmi dibuka oleh Menteri Keuangan UEA Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum dan diikuti lebih dari 5.000 peserta dari 114 negara di dunia yang mengusung 2.626 merek.
Sebanyak 25 perusahaan asal Indonesia turut berpartisipasi secara mandiri pada pameran tersebut. Beberapa diantaranya adalah PT Multi Commodity Indonesia, PT Nutrifood, PT Pondan Pangan Makmur Indonesia, PT Sanfood Prima Makmur, PT Sayap Mas Utama, dan PT Sinar Sosro.
Stan peserta asal Indonesia sangat diminati oleh para pengunjung pameran tersebut. Tercatat, kurang lebih sebanyak 1.500 pengunjung potensial yang berasal dari UEA, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Kuwait, Jordania, Irak, Iran, Mesir, India, China, Aljeria, Kenya, Palestina, Lebanon, dan Pakistan, mengunjungi stan-stan perusahaan Indonesia.