tirto.id - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai rencana KPU Bali mengajak partai politik merancang kesepakatan agar Pilkada Serentak tanpa dihiasi baliho, langkah antisipatif.
Manajer Program Perludem Fadli Ramadhanil, Pilkada tanpa baliho demi tidak merusak lingkungan dan pemandangan itu untuk membangun kesadaran Bersama.
"Ini inisiatif yang sangat baik menurut saya (Langkah antisipatif). Membangun kesadaran bersama. Penting juga diperhatikan, paslon tidak menghindar jika nanti ada yang memasang atas nama relawan dan lain sebagainya," kata Fadli saat dihubungi Tirto, Senin (15/7/2024).
Di sisi lain, kata dia, selain langkah antisipatif, penegakan hukum juga penting untuk terus dilakukan secara tegas dan konsisten. Pemasangan alat peraga kampanye (APK) memang diatur dalam UU Pemilu, tetapi ada tempat yang tak boleh dipasang APK.
"Diatur, iya. Tapi, ada tempat-tempat spesifik yang tidak boleh dipasang. Jalan protokol, pohon, fasilitas umum, rumah ibadah, dan yang merusak pemandangan dan lingkungan," ucap Fadli.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menilai rencana KPU Bali itu baik agar tak merusak lingkungan dan pemandangan jalan.
Namun, kata dia, pemasangan APK sudah diatur dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu dan PKPU. "
"Kalau itu disepakati saya rasa juga tidak akan merusak lingkungan, kalau untuk pemandangan tidak apa-apa untuk menambah semarak demokrasi. Asalkan tidak memasang baliho di pohon, dipaku, tidak boleh di tempat-tempat protokol sesuai dengan aturan di Pemda, itu tidak boleh," kata Viva kepada Tirto.
Menurut Viva, mengatur pemasangan APK sah-sah saja, tetapi tak boleh dilarang. Ia menilai semarak demokrasi akan berkurang bila KPU melarang pemasangan baliho.
"Kalau kemudian tidak usah ada pemasangan, ya, nanti nilai semarak demokrasi semarak berkurang," ucap Viva.
Viva mengatakan pemasangan baliho juga dibatasi, bahkan dua hari sebelum masa tenang semua APK-APK itu harus dibersihkan. Oleh karena itu, tidak tepat bila Pilkada Serentak 2024, tanpa baliho.
"Tidak apa-apa, kan, juga dibatasi oleh waktu untuk masa kampanye itu. Jadi, menjelang H-2 juga sudah dibersihkan sebersih-bersihnya," tutup Viva Yoga.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang