Menuju konten utama

Perjalanan Panjang "My Way"

Setelah mendengar curhatan Frank, Anka berhasil mengubah lagu patah hati “Comme d'habitude” milik Francois menjadi lagu “My Way”, sebuah lagu sombong nan percaya diri yang bercerita tentang sedikit pembangkangan terhadap jalan hidup.

Perjalanan Panjang
Frank Sinatra. [foto/wikipedia]

tirto.id - Sebelum Claude Francois tewas tersetrum bola lampu di kamar mandi apartemennya di Paris. Ia sempat merilis sebuah lagu fenomenal berjudul Comme d'habitude. Lagu yang berkisah tentang perpisahannya bersama penyanyi pop France Gall itu ditulis bersama dua sahabat karibnya, Gilles Thibault dan Jacques Revaux.

Comme d'habitude mendapat sambutan hangat dan sempat menduduki peringkat satu di tangga lagu Perancis pada tahun 1967. Dalam waktu yang sama, lagu ini tersebar luas dan terdengar oleh Paul Anka, seorang musisi keturunan Lebanon yang kebetulan tengah bersantai-santai berlibur di Paris.

Anka merasakan sesuatu pada lagu itu. Tanpa basa basi ia langsung mendatangi Francois dan Jacques Revaux guna meminta hak untuk mendaur ulang karya itu. Setelah meraih kesepakatan, Anka akhirnya kembali ke New York.

Masih dengan bayang-bayang Comme d'habitude, Anka menuliskan beberapa bait lirik, tapi gagal dan tak kunjung menemukan inspirasi yang pas. Sampai suatu hari ia menerima telepon dari sahabatnya Frank Sinatra, keduanya membuat janji untuk makan malam bersama.

Dalam sebuah obrolan, Frank bercerita tentang keputusannya berhenti dari dunia hiburan dan kembali menagih janji Anka yang pernah berjanji membuatkannya lagu beberapa tahun lalu.

Setiba di rumah, ia langsung menyambar mesin tik dan menuliskan kisah Frank. Sepanjang usahanya menulis lirik, Anka mencoba memposisikan diri sebagai Frank dan mereka-reka seluruh identitasnya, mulai dari cara berbicara, pilihan kata, hingga ekspresi wajah Frank.

Menjelang pukul lima pagi, Anka menelepon Frank dan berkata: “Saya memiliki sesuatu yang istimewa untuk album terakhir Anda." kata Anka kepada Express.

Frank tak terlalu bereaksi. Namun, setelah dua bulan kemudian, ia kembali menghubungi Anka dan berkata: “Kid! Dengarkan ini.” Ia mengambil telepon dan memasangnya ke speaker.

Apa reaksi Anka setelah mendengar Frank bernyanyi?

“Aku mendengar 'My Way' untuk pertama kalinya dan saya mulai menangis,” ungkap Anka dikutip dari CNN.

Dalam satu malam, ia berhasil mengubah lagu patah hati “Comme d'habitude” menjadi lagu sombong nan percaya diri yang juga berkisah tentang sedikit pembangkangan terhadap jalan hidup.

My Way tidak hanya menjadi kisah perjalanan karier Frank Sinatra, tetapi juga telah menghantam kehidupan jutaan orang biasa di seluruh dunia. Meskipun pada puncaknya, lagu ini hanya bertengger di nomor lima tangga lagu Inggris.

Ketika Kanselir Jerman Gerhard Schröder mengundurkan diri pada tahun 2005, lebih dari tujuh juta pemirsa TV menyaksikannya meneteskan air mata ketika mendengar band militer memainkan instrumen musik My Way.

Lagu ini juga menjadi lagu favorit mantan Presiden Serbia, Slobodan Milosevic. Ia sering memutar lagu ini dengan volume kencang di selnya selama menunggu persidangan atas kejahatan kemanusiaan pada tahun 2002.

Selain itu, menurut survei yang dilakukan oleh Co-Operative Funeralcare pada tahun 2005, My Way menjadi lagu favorit yang paling banyak diputar di pemakaman.

Sang juru bicara Phil Edwards mengatakan: "Ini [My Way] memiliki daya tarik abadi - kata-kata meringkas apa yang banyak orang rasakan tentang kehidupan mereka dan bagaimana mereka ingin orang yang mereka cintai mengingat mereka." katanya dikutip dari Express.

Selain Frank, lagu ini juga sempat dinyanyikan oleh Elvis Presley dalam konsernya di pertengahan tahun 1970-an, meskipun Anka sempat mengatakan bahwa lagu itu tidak cocok untuknya, Elvis tetap ngotot dan kembali membawakan lagu itu pada tahun 1973.

Konser itu disiarkan langsung ke 43 negara melalui satelit. Di Amerika, pertunjukan itu disiarkan oleh NBC dan mendapat rating yang cukup tinggi karena ditonton lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia.

Beberapa minggu setelah Elvis meninggal, rekaman langsung "My Way" disiarkan khusus oleh CBS-TV dengan tajuk "Elvis In Concert" dan dirilis sebagai single. Di Amerika Serikat, single versi ini sempat mencapai posisi ke-22 di tangga lagu Hot 100, nomor 6 di tangga lagu Billboard Adult Contemporary serta memenangkan sertifikasi Gold karena penjualan yang melampaui 500 ribu kopi.

Misteri Lagu "My Way"

Selain berkarisma dan menginspirasi banyak orang. Lagu “My Way” juga sempat dicekal oleh banyak tempat karaoke di Filipina karena diduga memicu sejumlah kematian. Setidaknya enam orang tewas dalam dekade terakhir saat menyanyikan lagu itu di tempat karaoke.

Hal itu memicu reaksi sejumlah pemilik bar untuk menghapus lagu “My Way” dari daftar playlist karena dikhawatirkan akan memancing kekerasan. Pemilik bar percaya bahwa jumlah kematian dipicu karena "kesombongan" dalam lirik lagu tersebut.

Dalam satu kasus yang fatal, Romy Baligula ditembak mati oleh seorang penjaga Robilito Ortega di kota San Mateoin, Filipina pada 2007. Saat itu, Ortega memintanya untuk berhenti menyanyikan lagu “My Way”.

Baligula mengabaikannya dan terus bernyanyi, tak lama kemudian Ortega berada di puncak kemarahannya lalu mengeluarkan sebuah pistol dan menembak dada Baligula.

Kematian akibat lagu ini juga diamini oleh beberapa pihak. Menurut sebuah artikel di Asia Times: "Lagu ini sangat populer...dan puluhan orang telah tewas karena My Way.”

Hal itu juga diakui oleh Butch Albarracin, menurutnya lirik My Way memang menginspirasi untuk memicu kesombongan: "Kebanggaan dan kesombongan di penyanyi” katanya dikutip dari Telegraph.

Namun, semua dugaan itu dibantah oleh pakar budaya pop Roland Tolentino. Ia percaya bahwa, semua pembunuhan itu terjadi karena Filipina memang memiliki kultur sosial yang keras. "Filipina adalah masyarakat yang sangat keras, sehingga karaoke hanya memicu apa yang sudah ada di sini," kata dikutip dari Mentalfloss.

Terlepas dari semua spekulasi yang melekat pada My Way, lagu ini telah menjadi kendaraan Frank untuk lebih dikenal banyak orang dan meraih berbagai macam penghargaan. Antara lain: Presidential Medal of Freedom oleh Ronald Reagan pada tahun 1985 dan Congressional Gold Medal pada tahun 1997.

Selain itu, Frank juga telah menerima sebelas Grammy Awards, termasuk Grammy Trustees Award, Grammy Legend Award dan Grammy Lifetime Achievement Award. Setelah kematiannya, kritikus musik Amerika, Robert Christgau menempatkannya sebagai: "Penyanyi terbesar abad ke-20".

Jika saja Frank berhasil melakukan percobaan bunuh diri dengan cara memotong pergelangan tangannya pada 1953 silam, mungkin My Way tak akan pernah bergema di seluruh dunia. Seperti kata Anka: "Aku berkata Hei, aku bisa menulis, tapi aku bukan orang yang menyanyikannya. Itu [My Way] untuk Frank, tidak ada orang lain."

Baca juga artikel terkait INDUSTRI MUSIK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti