Menuju konten utama

Perbedaan AC dan DC serta Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa perbedaan antara arus AC dan DC? Berikut ini perbedaan AC dan DC beserta contoh 2 jenis arus listrik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan AC dan DC serta Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi listrik. foto/istockphoto

tirto.id - Memahami perbedaan AC dan DC penting sebagai dasar kemampuan merancang desain sistem listrik dan perakitan komponennya. Sebagai contoh, perangkat yang butuh listrik stabil (tidak fluktuatif) memerlukan arus DC. Sementara itu, transmisi listrik jarak jauh dengan daya besar perlu menggunakan arus AC.

Arus listrik adalah aliran listrik yang terjadi akibat sejumlah muatan listrik mengalir dari satu titik ke titik lain dalam rangkaian. Penyebab arus listrik adalah perbedaan potensial (tegangan) pada media penghantar antara dua titik dalam sebuah rangkaian. Besar nilai tegangan akan memengaruhi banyaknya arus yang mengalir pada kedua titik tersebut.

Pada umumnya, aliran arus listrik mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain, arus listrik mengalir dari muatan positif menuju negatif. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 jenis, yakni arus bolak-balik atau AC (alternating current) dan arus searah atau DC (direct current).

Apa perbedaan antara arus AC dan DC? Untuk memahami perbedaannya, ketahui dahulu pengertian arus AC dan DC. Simak juga contoh sumber listrik AC dan DC berikut.

Apa Itu Arus Listrik DC dan Contohnya?

Arus listrik searah atau DC adalah arus listrik yang mengalir dari kutub negatif ke positif, dan hanya terjadi secara searah. Aliran arus DC itu menyebabkan adanya lubang dengan muatan positif yang terlihat menuju ke kutub negatif.

Sumber arus DC umumnya berupa perangkat yang bisa menghasilkan atau menyimpan energi listrik dengan arah aliran konstan. Banyak jenis sumber arus DC bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh sumber arus DC adalah baterai, aki (accu) atau akumulator, generator DC, solar cell (sel surya), elemen volta (sel elektrokimia penghasil arus listrik), dan power supply DC.

Berbagai sumber tegangan arus listrik DC dapat digolongkan menjadi tiga, yakni:

  • Sumber arus listrik primer, yang tidak bisa diisi potensial kembali jika telah tercapai keseimbangan potensial karena perubahan atau kerusakan komponen di dalamnya. Contoh sumber arus DC jenis ini adalah baterai (elemen Leclanche), elemen volta, elemen Daniel, dan lain sebagainya.
  • Sumber arus listrik sekunder, seperti accumulator (aki), elemen alkaline (energizer), dan lain-lain, yang saat telah tercapai keseimbangan potensial dapat diisi potensial kembali dengan cara disetrum listrik. Arus DC dari aki bisa dipakai pada kendaraan motor dan mobil yang membutuhkan daya listrik besar, tetapi tegangannya kecil.
  • Sumber arus listrik mekanis, seperti generator dan dinamo DC.

Dalam kehidupan sehari-hari, contoh arus listrik DC terlihat pada laptop, lampu LED, hape (handphone/smartphone), remote TV, radio, jam dinding, router, robot, TV, komputer, dan lainnya.

Televisi juga menggunakan arus DC meski mendapatkan listrik arus AC. Sebab di dalamya ada adaptor yang mengubah arus AC menjadi DC.

Apa Itu Arus Listrik AC dan Contohnya?

Alternating Current atau AC adalah arus listrik bolak-balik. Arus AC ini biasanya dihasilkan oleh generator yang dapat menghasilkan listrik, tetapi besar dan arahnya selalu berubah setiap waktu.

Arus bolak-balik ini akan membentuk sebuah gelombang dengan frekuensi tertentu yang berbentuk sinus. Sehingga banyak juga yang menyebutkan arus listrik AC berbentuk gelombang sinus.

Contoh sumber arus listrik AC adalah listrik dari PLN, genset, dinamo AC, generator AC, turbin, pembangkit listrik tenaga air/angin/uap dan lain sebagainya.

Contoh pemanfaatan arus bertipe AC berkaitan erat dengan listrik yang dihasilkan PLN. Karena pada dasarnya PLN memproduksi arus listrik AC yang menjadi sumber daya pada perangkat elektronik saat ini.

Sementara perangkat elektronik yang menggunakan arus AC seperti mesin cuci, lampu, kompor listrik, kulkas, pompa listrik, pendingin ruangan, dan lain sebagainya. Namun, ada sebagian barang yang menggunakan arus listrik DC tapi dengan mengonsumsi AC, seperti pesawat televisi.

Perbedaan Arus Listrik AC dan DC

Perbedaan AC dan DC yang paling utama ada pada arah aliran elektron. Arus AC mengalir secara bolak-balik dan berubah arah secara periodik.

Sebaliknya, arus DC mengalir hanya dalam satu arah yang tetap (mengalir secara konstan dari titik berpotensial tinggi ke rendah).

Secara ringkas, berikut ini tabel perbedaan arus listrik AC dan DC:

KeteranganArus Listrik DCArus Listrik AC
Arah Aliran

Muatan

Satu arahBolak-balik
Nilai TeganganKonstanBerubah-ubah
Frekuensi0 HzLebih dari 0 Hz (50-60 Hz)
Bentuk

Gelombang

Garis lurusSinusoidal
SifatEnergi listrik mengalir

dalam satu arah

Energi listrik

mengalir bolak-balik

Contoh sumber listrik

AC dan DC

Baterai, aki,

sel surya, elemen volta

listrik pln, genset,

PLTA, PLTU, PLTB

Contoh arus ac dan dc

dalam kehidupan

sehari-hari

Hape, TV, radio,

laptop, komputer

kulkas, mesin cuci,

lampu, pompa listrik,

pendingin ruangan (AC)

Untuk lebih memahami perbedaan AC dan DC, berikut penjelasannya:

1. Arah Aliran Muatan

Di arus listrik DC, muatan listrik mengalir dalam satu arah yang tetap. Arah aliran muatan arus DC tak berubah sepanjang waktu. Sebaliknya, di arus listrik AC, muatan listrik mengalir bolak-balik. Aliran muatan AC berubah arah secara berkala.

2. Nilai Tegangan

Arus listrik DC memiliki nilai tegangan konstan (tidak berubah). Tegangan di arus DC selalu memiliki polaritas positif atau negatif yang tetap. Sebaliknya, nilai tegangan arus listrik AC berubah secara sinusoidal (berubah mengikuti fungsi sinus terhadap waktu). Tegangan AC juga beralih antara positif dan negatif secara periodik.

3. Frekuensi

Frekuensi arus listrik DC adalah 0 Hz. Artinya tidak ada perubahan arah aliran muatan per detik. Sementara arus listrik AC memiliki frekuensi lebih besar dari 0 Hz. Biasanya antara 50-60 Hz di listrik rumah tangga.

4. Bentuk Gelombang

Bentuk gelombang arus listrik DC adalah garis lurus. Adapun arus listrik AC punya bentuk gelombang sinusoidal. Gelombang sinusoidal di arus AC berulang secara periodik.

5. Sifat Aliran Energi

Energi listrik arus listrik DC mengalir dalam satu arah yang tetap. Sebaliknya, energi arus listrik AC mengalir bolak-balik, sekaligus berubah arah secara periodik.

Baca juga artikel terkait LISTRIK atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Addi M Idhom