tirto.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta warga Rusia agar menentang mobilisasi militer parsial yang diumumkan Presiden Vladimir Putin. Kebijakan ini menuai protes dan memunculkan eksodus baru dari Rusia.
The Guardian melaporkan, Presiden Zelenskyy turut memberikan semangat kepada tentara Ukraina: “55.000 tentara Rusia tewas dalam perang enam bulan ini … Ingin lebih? Tidak? Kemudian protes, melawan, melarikan diri, atau menyerah.”
Setelah pengumuman mobilisasi itu, pria-pria yang usianya cocok bertempur akan dipanggil ke garis depan di Ukraina. Lalu lintas di perbatasan Rusia dengan Finlandia dan Georgia pun melonjak.
Kendati demikian, Kremlin telah menolak laporan tentang eksodus pria Rusia usia pertempuran. Menurut Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pemberitaan tersebut terlalu "berlebihan".
Dia juga menolak untuk menyangkal laporan media Rusia bahwa beberapa pengunjuk rasa anti-mobilisasi yang ditahan pada Rabu malam telah diberikan rancangan kertas, dengan mengatakan: "Ini tidak melanggar hukum."
Sebelumnya muncul laporan dari kelompok OVD-Info kalau orang-orang Rusia yang memprotes mobilisasi telah ditahan.
Situasi Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Ada banyak orang Ukraina yang bertukar tahanan dengan Rusia sejak awal invasi menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dengan kekerasan. Hal itu disampaikan kepala intelijen militer Ukraina, Kamis.
Pada hari Rabu, Ukraina mengumumkan pertukaran rekor tertinggi 215 tentara yang dipenjarakan dengan Rusia, termasuk para pejuang yang memimpin pertahanan pabrik baja Azovstal Mariupol yang menjadi ikon perlawanan Ukraina.
Sementara itu, Kantor Berita Rusia, TASSmelaporkan, pada hari ini, Jumat, 23 September 2022 sekitar pukul 08:00 pagi waktu setempat, Rusia menggelar referendum sebagai anggota konstituen yang terpisah di wilayah Ukraina yang dikuasai, mulai dari Republik Rakyat Donetsk, Lugansk, Kherson dan Wilayah Zaporozhye.
Pemungutan suara akan berlanjut hingga 27 September. Masyarakat di empat wilayah tersebut akan diundang untuk mencoblos di dekat rumah mereka, bukan di TPS. Tempat pemungutan suara untuk pengungsi juga akan dibuka di sejumlah kota di Rusia.
Komisi Pemilihan Pusat Wilayah Kherson mengharapkan sekitar 750.000 orang untuk mengambil bagian dalam plebisit, dengan setengah juta orang terdaftar sebagai pemilih di Wilayah Zaporozhye. Surat suara referendum telah dicetak untuk 1,5 juta pemilih di DPR.
Editor: Iswara N Raditya