tirto.id - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan dugaan sementara dari terjadinya ledakan di gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom militer temuan dari masyarakat di Mako Brimob Srondol Polda Jateng. Menurut dia, penyebabnya ialah bahan peledak dan bom sisa dari perang Dunia II.
“Ledakan tersebut diduga sementara memang berasal dari handak-handak temuan dari masyarakat sisi perang dunia kedua," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/9/2019).
Menurut Dedi, gudang tersebut memang menyimpan sejumlah handak atau bahan peledak sisa perang dunia, antara lain ada 6 buah mortir besar dengan ukuran sekitar 120 cm dengan diameter 60 cm. Kemudian 3 buah mortir sedang ukuran panjang 75 cm diameter 80 cm, 8 buah mortir kecil ukuran 30 cm diameter 35 cm, 1 buah bom ranjau ukuran panjang 55 cm, dan diameter 80 cm.
“Ini yang memicu terjadinya ledakan di barang bukti di penyimpanan handak sisa perang dunia kedua," ungkap Dedi.
Kemudian, ujar Dedi, langkah kelanjutan yang diambil oleh kepolisian adalah melakukan sterilisasi lokasi oleh Polda Jateng. “Saat ini fokus melakukan pendinginan, tidak menutup kemungkinan masih ada sisa handak yang belum meledak," ujar Dedi.
"Langkah berikutnya melakukan pendataan kembali apa yang jadi kerusakan dampak dari ledakan tersebut," kata Dedi.
Selain itu, kata Dedi, polisi juga akan melakukan penjinakan jika ditemukan masih ada bahan peledak yang berbahaya.
“Dan kami melakukan pendataan juga rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan daripada ledakan tersebut. Situasi masyarakat cukup tenang di sana kemudian proses pendinginan dan pemadam dilakukan oleh 7 unit damkar juga sudah selesai," ujar Dedi.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Rycko Amelza menyampaikan tak ada korban dalam kejadian ledakan di gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom militer temuan dari masyarakat di Mako Brimob Srondol Polda Jateng.
“Sejauh ini tidak ada korban dari warga, beberapa kaca rumah warga pecah dan akan dilakukan perbaikan hari ini juga oleh Polda Jateng," ungkap Rycko kepada reporter Tirto, Sabtu (14/9/2019).
"Satu anggota Brimob luka ringan di tangan dan kepala dan sudah diobati di RS Banyumanik dan sudah bisa kembali," lanjut dia.
Rycko pun menyampaikan kronologi kejadian tersebut. Pada hari ini (14/9/2019) sekitar jam 07.00 telah terjadi ledakan yang berasal dari gudang tempat penyimpanan handak dan bom militer temuan dari masyarakat di Mako Brimob Polda Jateng.
“Ledakan terjadi beberapa kali dan berhenti sekitar jam 08.00. Sejak ledakan awal telah dilakukan evakuasi terhadap warga di sekitar Mako Brimob," ujarnya.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Abdul Aziz