tirto.id - Kredit Pemilikan Rumah (KPR), adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh pihak perbankan kepada nasabah yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Dengan program ini, nasabah dapat memiliki hunian sendiri dan bisa mencicilnya secara bertahap.
Di Indonesia terdapat dua jenis KPR yang lazim digunakan, yakni KPR Subsidi, yang diperuntukkan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, dan KPR Non Subsidi, untuk seluruh masyarakat yang ingin memiliki rumah.
Guna bisa mengajukan KPR pun cukup mudah. Syaratnya memiliki penghasilan tetap, kemudian melengkapi dokumen lainnya seperti KTP suami dan atau istri (untuk yang sudah menikah), slip gaji, laporan keuangan untuk wiraswasta, hingga NPWP.
Apa Saja Syarat untuk Mengajukan KPR?
Berikut ini adalah dokumen persyaratan yang harus dimiliki untuk mengajukan KPR kepada Bank.
- KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)
- Kartu Keluarga
- Keterangan penghasilan atau slip gaji
- Telah bekerja di perusahaan selama minimal 2 tahun, ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari perusahaan
- Laporan keuangan (untuk wiraswasta)
- NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp100 juta)
- SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp50 juta)
- Salinan sertifikat induk dan atau pecahan (bila membelinya dari developer)
- Salinan sertifikat (bila jual beli perorangan)
- Salinan IMB
Kenapa KPR Ditolak Bank?
Meskipun sudah melengkapi dokumen persyaratan yang ditetapkan, pengajuan KPR terkadang ditolak oleh pihak. Salah satu sebabnya adalah pihak pemohon memiliki riwayat pinjaman yang buruk ke bank maupun lembaga pinjaman lainnya. Selain itu, ada juga beberapa sebab lain KPR tidak disetujui oleh bank, di antaranya,
Dokumen tidak lengkap
Dokumen pengajuan KPR sangat penting untuk menentukan KPR disetujui atau ditolak. Oleh sebab itu, pemohon sudah melengkapi semua persyaratan yang telah ditetapkan.
Khusus pemohon yang mengajukan modal pembangunan rumah, atau renovasi diperlukan dokumen pendukung seperti salinan sertifikat hak milik, sertifikat hak guna bangunan, sertifikat hak pakai, akta jual beli, IMB, PBB, dan bukti pembayaran tagihan iuran seperti rekening listrik, tagihan PDAM dan lainnya.
Apabila dokumen pengajuan tidak lengkap atau dianggap tidak memenuhi syarat oleh bank, maka pengajuan KPR dapat ditolak.
Masa kerja belum memenuhi persyaratan
Rata-rata bank di Indonesia mensyaratkan karyawan yang sudah bekerja selama dua tahun bisa mengajukan KPR. Namun, ketentuan tersebut bisa berbeda-beda setiap bank.
Kemampuan membayar cicilan KPR
Pihak bank akan melakukan verifikasi, dan menghitung biaya pengeluaran dan pendapatan dari pemohon. Nantinya, mereka akan menentukan apakah pemohon bisa membayar nilai cicilan yang telah ditetapkan.
Pihak bank biasanya menetapkan 30-40% penghasilan bulanan sebagai dana yang bisa dikeluarkan untuk membayar cicilan bulanan.
Melebihi batas usia saat selesai tenor
Selain penghasilan tenor pembayaran juga berpengaruh terhadap penilaian dari bank. Pihak bank rata-rata memberi tenor maksimal 20 tahun, sehingga pemohon akan disetujui jika diperkirakan masih produktif hingga tenor selesai.
Uang muka (DP) kurang
Meskipun dapat membeli dengan mencicil, tetapi pihak bank juga menetapkan uang muka yang wajib dibayarkan oleh pemohon. Biasanya, mereka akan memberi list DP, nominal angsuran, serta tenor pembayaran yang dapat dipilih oleh nasabah.
Lokasi rumah tidak strategis
Untuk yang mengajukan pinjaman KPR renovasi rumah, atau membangun rumah bisa ditolak oleh pihak bank, apabila rumah dinilai tidak strategis. Pasalnya, saat membeli rumah dengan sistem KPR, rumah tersebut sekaligus menjadi jaminan apabila terjadi kredit macet.
Oleh sebab itu, pihak bank akan menolak memberi pinjaman KPR apabila lokasi rumah tidak strategis. Hal ini dikarenakan harga rumah tersebut tidak menutup pinjaman macet yang sudah dikeluarkan oleh bank.
Tips Agar KPR Disetujui oleh Bank
Meskipun penentuan KPR disetujui atau tidak sepenuhnya menjadi wewenang pihak bank, tetapi pemohon dapat meminimalisir kemungkinan KPR ditolak dengan cara berikut ini.
Lengkapi dokumen
Salah satu hal yang paling penting dalam mengajukan KPR adalah melengkapi dokumen persyaratan untuk mengajukan KPR.
Hitung penghasilan
Sebelum mengajukan KPR hitung terlebih dahulu pendapatan bulanan Anda dan pastikan memenuhi syarat minimal dari bank untuk mengajukan KPR.
Pilih waktu yang pas
Selanjutnya, pilih waktu yang tepat untuk mengajukan KPR ke bank. Hal ini penting karena pemohon dapat mengetahui pengajuan KPRnya akan ditolak jika mengetahui dirinya belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Setelah persyaratan dirasa cukup seperti sudah bekerja di perusahaan selama minimal 2 tahun, dan memiliki penghasilan yang sesuai standar, dapat mengajukan KPR.
Ajukan KPR ke beberapa Bank
Guna memperbesar kemungkinan KPR diterima, ajukan permohonan kredit ke beberapa bank. Hal ini pun bukan masalah bila pengajuan Anda di semua bank disetujui. Pasalnya, Anda dapat memilih untuk melanjutkan proses KPR atau membatalkannya kepada bank terkait.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Nur Hidayah Perwitasari