tirto.id - Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) sebagai pihak penyelenggara diskusi publik Kamis kemarin, angkat bicara soal ambulans yang dipakai membawa Rocky Gerung dan mantan staf khusus Menteri ESDM, Said Didu. Menurut mereka, penggunaan ambulans itu untuk menjaga keamanan Rocky dan Didu dari ancaman.
"Untuk keselamatannya saja sih. Karena waktu itu ada ancaman. Jadi kami menjaga agar pembicara itu selamat saja," ujar Humas Universitas Muhammadiyah Jember, Farin ketika dihubungi Tirto, Jumat (8/3/2019).
Farin menambahkan, sebelum acara berlangsung tiba-tiba datang beberapa orang yang tidak setuju dengan kehadiran Rocky Gerung khususnya di Jember.
"Dia datang ke kampus dengan mobil partai dan mengatasnamakan relawan Jumadi, kalau tidak salah dan menentang kedatangan Rocky Gerung ke kampus," ujar Farin.
Farin mengaku, pada saat ada penentangan itu ia tak melihat mobil tersebut dari partai apa. Sebab ketika kejadian dirinya tidak sedang berada di lokasi.
"Kalau oknum yang menentang dari salah satu caleg Hanura. Kalau mobil partainya, apa yah saya tidak lihat, ketika itu saya tidak keluar. Kemungkinan sih dari partai itu juga," tuturnya.
Kendati demikian, ia tidak bisa menjelaskan kenapa bukan pihak kepolisian saja yang menjadi pengaman ketimbang dibawa dengan kamuflase mobil ambulans.
"Karena informasi yang saya dapat cuma keamanan saja dari kampus, beberapa ortom [Organisasi Otonom Muhammadiyah] yang mengawal dari Banyuwangi ke Jember. Kenapa tidak menggunakan polisi, saya kurang tahu," tuturnya.
Meski sempat mendapat penolakan, ia mengaku acara diskusi publik dengan tema Menakar Demokrasi Dengan Akal Sehat itu, berjalan lancar.
"Tidak ada intimidasi dari orang yang datang sebelumnya," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Agung DH