tirto.id - Pelaku usaha memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 berada di bawah target pemerintah. Dalam hal ini angkanya diprediksi belum tentu dapat mencapai 5 persen seperti yang dipatok pemerintah dalam UU APBN 2021.
“Di 2021, angka dari kami sekitar 3 sampai 4 persen,” ucap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dalam webinar bertajuk, “Outlook 2021: The Years of Opportunity”, Rabu (21/10/2020).
Rosan mengatakan saat ini tren pemulihan ekonomi sebenarnya sudah cukup baik. Ia bilang sejumlah indikator ekonomi seperti Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesiayang terus naik hingga sempat menyentuh 50 poin di Agustus 2020 dan penjualan kendaraan bermotor sudah meningkat lagi.
Sampai Q3 pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi, tetapi katanya sudah lebih baik. Ia pun berharap tren ini dapat berlanjut di 2021.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 serendah-rendahnya bisa menyentuh 2,5 persen sebagai batas bawah perkiraan mereka. Jika kondisi semakin membaik, ia yakin angkanya bisa menyentuh 5,5 persen di 2021.
Pertumbuhan ekonomi tahun depan menurut Hariyadi akan bergantung pada seberapa berhasil rencana pemerintah untuk memulai vaksinasi pada November 2020 ini. Ia bilang efektivitas vaksin masih jadi penentu nasib perekonomian 2021. Ia pun mengingatkan pelaku usaha agar tidak hanya berharap pada vaksin tetapi tetap menjaga protokol kesehatan.
“Mencermati kondisi penyebaran COVID-19, dan kecepatan pemulihan ekonomi. 2021 berkisar posisi terendah 2,5 persen sampai 5,5 persen,” tandas Hariyadi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri