tirto.id - Bilah-bilah kayu berukuran 30-40 cm berserakan di samping seorang pengrajin yang sedang mengetam kayu. Di sudut, bilah-bilah kayu lain tersusun rapi dalam sebuah rak.
Sanggar Bapontar, yang terletak di kawasan Setia Budi, Jakarta, sudah lama menjadi pusat pembuatan alat musik tradisional kolintang. Ia satu satu dari sedikit pusat kepengrajinan kolintang di ibukota.
Bahan baku utama kolintang ialah kayu yang ringan tetapi bertekstur padat, antara lain kayu telur, bandaran, wenang, dan kakinik.
Proses pembuatan kolintang sepintas kelihatan sederhana. Namun, tahap akhir atau penyelesaiannya menuntut keterampilan istimewa. Hanya para pengrajin yang benar-benar memahami nada dan teliti yang dapat melakukannya.
Kolintang buatan Sanggar Bapontar telah dikenal hingga ke luar Pulau Jawa. Satu set kolintang dijual dengan harga 25 hingga 60 juta rupiah.
Foto dan teks; Arimacs Wilander