tirto.id - Ruang lingkup sejarah merupakan batasan banyaknya subjek yang tercakup dalam peristiwa sejarah. Ruang lingkup sejarah dibagi menjadi 4 (empat) yakni sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai ilmu, dan sejarah sebagai seni.
Sejarah berasal dari bahasa Arab, syajaratun yang berarti pohon. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sejarah memiliki 3 (tiga) pengertian yaitu asal usul silsilah (keturunan), kejadian dan peristiwa yang terjadi di masa lalu, dan pengetahuan (uraian) tentang peristiwa dan kejadian yang sudah terjadi di masa lampau.
Namun, tidak semua peristiwa bisa disebut sebagai sejarah. Sebuah peristiwa yang memiliki keunikan, hanya terjadi sekali dan berpengaruh besar, baik pada masa kini maupun masa itu maupun masa mendatang, baru bisa disebut sebagai peristiwa sejarah.
Ciri-ciri Ruang Lingkup Sejarah
Ruang Lingkup Sejarah terbagi menjadi empat (4) macam, yaitu Sejarah sebagai Peristiwa, Sejarah sebagai Kisah, Sejarah sebagai Ilmu, dan Sejarah sebagai Seni. Keempat macam ruang lingkup sejarah tersebut memiliki ciri dan keunikannya masing-masing. Lantas, seperti apa ciri-ciri ruang lingkup sejarah?
Sejarah sebagai Peristiwa
Ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa mengacu pada suatu kejadian atau fenomena yang nyata, faktual, dan peristiwa penting di masa lampau yang melibatkan kehidupan manusia dan relasinya. Hal ini berkaitan dengan konsep ruang dan waktu dalam sejarah.Ciri sejarah sebagai peristiwa meliputi peristiwa unik, terjadi hanya sekali, dan memiliki dampak yang amat besar pada masa itu maupun masa kini. Sejarah sebagai peristiwa tidak dapat diamati maupun disaksikan kembali karena telah terjadi dan hanya sekali terjadi di masa lampau.
Berikut merupakan contoh sejarah sebagai peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia:
- Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ketika Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan;
- Peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 yang mampu membangkitkan rasa persatuan dan kebangsaan masyarakat Indonesia;
- Peristiwa Rengasdengklok, yakni ketika Soekarno dan Hatta diculik pada malam menjelang proklamasi, tepatnya 16 Agustus 1945.
Sejarah sebagai Kisah
Ruang lingkup sejarah sebagai kisah mengacu pada cara penyajian atau pengungkapan peristiwa sejarah dalam bentuk narasi atau cerita. Biasanya sejarah sebagai kisah merupakan hasil rekonstruksi para ahli sejarah terhadap suatu peristiwa yang diceritakan kembali.Ciri sejarah sebagai kisah yakni dinamis dan kreatif, kisah dapat berubah-ubah sesuai dengan sudut pandang, tujuan, dan gaya penulis dalam menceritakan kembali.
Contoh sejarah sebagai kisah antara lain:
- Kisah sejarah Bandung Lautan Api yang terjadi pada tahun 1946, dikisahkan dengan berbagai sudut pandang berbeda, antara sumber satu dengan yang lainnya;
- Kisah sejarah Gerakan 30 September 1965, kisah sejarah yang disampaikan memiliki kontroversi dan bertolak belakang.
Sejarah Sebagai Ilmu
Ruang lingkup sejarah sebagai ilmu mengacu pada proses penelitian atau penyelidikan tentang sebuah peristiwa sejarah dengan menggunakan metode ilmiah. Penyusunan peristiwa cerita sejarah dilakukan secara sistematis, menggunakan metode, prosedur, dan teknik ilmiah sehingga menjadi lebih objektif.Ciri suatu peristiwa termasuk sebagai ruang lingkup sejarah sebagai ilmu adalah harus memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, objektivitas dan verifikasi. Selain itu sejarah sebagai ilmu bersifat empiris, tetap berusaha menjaga objektivitasnya sekalipun tidak sepenuhnya menghilangkan subjektivitas.
Contoh sejarah sebagai ilmu antara lain sebagai berikut:
- Sejarah reformasi Indonesia pada tahun 1998;
- Sejarah krisis moneter yang berdampak pada Indonesia di tahun 1997 sehingga runtuhlah pemerintahan Orde Baru pada 1998;
- Sejarah penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia.
Sejarah sebagai Seni
Ruang lingkup sejarah sebagai seni mengacu pada hasil karya atau produk yang dibuat oleh manusia dengan menginspirasi atau merefleksikan peristiwa sejarah. Artnya, proses penyajian dan pengisahan membutuhkan kreativitas dan imajinasi, bahkan dapat berwujud kesenian.Ciri sejarah sebagai seni antara lain menggunakan media atau teknik tertentu dalam penyampaiannya, bersifat subjektif dan artistik, kreatif, memberikan kesan atau pengalaman yang indah bagi penikmatnya dan bergantung pada kemampuan seniman dalam menciptakan karyanya.
Contoh sejarah sebagai seni dapat berupa tarian tradisional, seni patung, seni pahat, seni arsitektur, dan pakaian adat. Berikut merupakan beberapa contoh peristiwa ruang lingkup sejarah sebagai seni yaitu:
- Tari Piring asal Minangkabau yang melambangkan pemujaan masyarakat terhadap Dewi Padi;
- Candi Borobudur, karya seni agung yang menyimpan banyak peristiwa sejarah.
Apa Saja Ruang Lingkup Sejarah Lokal?
Ruang lingkup Sejarah lokal merupakan peristiwa sejarah yang terjadi di suatu wilayah tertentu. Artinya, ruang lingkup Sejarah lokal digolongkan sebagai jenis sejarah yang secara spasial membahas peristiwa-peristiwa yang terbatas pada suatu daerah yang kecil, mulai dari desa hingga tingkat provinsi.
Adapun ruang lingkup sejarah lokal sangat tergantung pada unsur wilayah dan komunitas yang ada di dalamnya, baik terhadap masalah waktu maupun peristiwa tertentu dari masa lampaunya.
Ruang lingkup sejarah lokal merupakan keseluruhan lingkungan sekitar baik yang menyangkut kesatuan wilayah seperti desa, kecamatan, kota kecil, kabupaten atau kesatuan lokalitas lainnya serta institusi sosial budaya yang berada di dalamnya seperti keluarga, pola pemukiman, lembaga pemerintah setempat, dan lain-lain.
Menurut Taufik Abdullah, ruang lingkup sejarah lokal dapat dibedakan menjadi 4 (empat) golongan yaitu:
- Studi yang difokuskan pada suatu peristiwa tertentu (studi peristiwa khusus);
- Studi yang lebih menekankan pada struktur;
- Studi yang mengambil perkembangan aspek tertentu dalam kurun waktu tertentu (studi tematis);
- Studi sejarah umum, yang menguraikan perkembangan daerah tertentu dari masa ke masa.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Yulaika Ramadhani