tirto.id - Ibadah puasa memang meniadakan mengonsumsi makan dan minum pada siang hari selama Ramadan. Apakah itu berarti pengeluaran akan berkurang karena tidak ada konsumsi makan siang ataupun jajan pada siang hari? Ternyata tidak.
Berdasarkan Riset Mandiri yang dilakukan oleh Tirto terhadap 300 lebih responden warga Jakarta, selama Ramadan justru pengeluaran rumah tangga malah meningkat. Salah satu yang cukup menguras biaya adalah kegiatan buka puasa bersama. Survei ini mengacu dari sekitar 50 persen lebih berasal dari kelas menengah Jakarta.
Survei ini mencatat sebanyak 55,5 persen responden berjenis kelamin wanita. Peranan wanita terhadap pengeluaran uang belanja sangat menentukan.
Berdasarkan pengeluaran bulanan, 55 persen responden menyatakan pengeluaran bulanannya sebesar $101 atau sekitar Rp1,3 juta hingga $300 atau Rp4 juta. Artinya, mayoritas responden merupakan wanita kelas menengah di Jakarta.
Alih-alih mengendalikan diri, orang malah cenderung konsumtif selama Ramadan. Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp1-3 juta selama Ramadan. Sementara 3,1 persen lainnya bahkan harus mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp6 juta per bulan.
Selama bulan Ramadan, mayoritas kaum muda kelas menengah Jakarta mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp1 juta – Rp 3 juta (56,4 persen). Sebanyak 89,5 persen masyarakat muda kelas menengah Jakarta menyatakan buka bersama/makanan merupakan pengeluaran terbesar. Semakin tinggi pendapatan masyarakat Jakarta, semakin besar alokasi untuk buka bersama.
Kaum muda yang memiliki pendapatan Rp2 juta hingga Rp5 juta hanya mengalokasikan 10 persen hingga 20 persen dari pendapatannya untuk buka bersama. Sedangkan, mereka yang berpendapatan lebih dari Rp7,5 juta mengalokasikan 31 persen hingga 35 persen dari pendapatannya untuk buka bersama.
Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Suhendra