tirto.id - Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo, Mojoroto, Kota Kediri KH Abdul Latif Madjid mendukung rencana pemutaran kembali film G30S/PKI yang saat ini masih menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat.
Ia menilai pemutaran film tersebut dampaknya bisa memberikan manfaat positif bagi generasi muda bangsa, utamanya menyangkut sejarah masa lampau dan berharap ke depan sejarah kelam tersebut tidak terulang lagi.
"Saya sempat mengikuti pernyataan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo soal rencana pemutaran flim ini. Menurut saya, ini hal yang positif untuk memberikan gambaran sejarah bangsa di masa lalu, khususnya bagi para generasi bangsa," kata Abdul Majid usai meresmikan Pondok Pesantren dan Asrama Kedunglo 7 Talangsari, Samarinda, Jumat (22/9/2017).
Bahkan, lanjut Abdul Latief, seharusnya tidak hanya sebatas film PKI saja, namun sejumlah film terkait sejarah heroik para pahlawan yang memperjuangkan kedaulatan bangsa seperti Jenderal Sudirman, Diponegoro dan tokoh pejuang lainnya juga patut diangkat kembali.
"Dengan adanya teladan para pahlawan itu tentunya kita berharap bisa menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme dan patriotisme bagi generasi bangsa ke depannya," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Ajakan menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI sebelumnya telah santer terdengar. Ini berawal dari instruksi Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo kepada jajarannya di seluruh daerah untuk menggelar nobar film tahun 1984 itu bersama masyarakat pada 30 September mendatang.
Gatot pun menegaskan nobar film G30S PKI di tingkat Kodim-Koramil-Babinsa adalah perintahnya. Ia menantang pihak-pihak yang tak sependapat dengan instruksinya. “(Ya) Perintah saya, mau apa memangnya,” kata Gatot, Senin (18/9/2017).
Terkait ajakan menonton film G30S/PKI dari Panglima TNI, Presiden Joko Widodo justru mengusulkan agar dibuat film versi baru.
“Ya akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian,” kata Jokowi usai meninjau Jembatan Gantung Mangunsuko di Kecamatan Dusun, Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017).
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra