tirto.id - Apa saja pengaruh perubahan dan interaksi ruang antar negara dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari ekonomi hingga sosial?
Perubahan ruang dan interaksi antarruang dapat terjadi di berbagai level ruang lingkup. Proses ini dapat berlangsung di level desa dan kota hingga mencakup kawasan negara dan benua (dunia).
Mengutip Modul IPS (2020) terbitan Kemdikbud, proses perubahan ruang bisa dilihat seperti pada kasus alih fungsi lahan. Misalnya, wilayah Asia yang 50 persennya sudah beralih dari desa menjadi kota. Perubahan ruang itu mengakibatkan interaksi antarruang, seperti berupa perpindahan orang dari kawasan desa ke wilayah kota, bahkan antar negara dan benua.
Perpindahan orang itu semakin mudah karena ada kemajuan teknologi informasi, komunikasi serta transportasi. Tingkat mobilitas yang semakin tinggi pun kemudian berpengaruh ke banyak sektor.
Jadi, perubahan ruang dan interaksi antarruang merupakan 2 hal yang saling berkaitan dan dapat membawa pengaruh luas di kehidupan.
Pengertian Interaksi Antar Ruang
Ruang adalah sebuah tempat pada permukaan bumi yang memengaruhi mahkluk hidup dan benda mati yang berada di dalamnya. Setiap ruang mempunyai karakteristik dan ciri khas tertentu.
Bentuk-bentuk antar ruang tersebut akan memengaruhi bagaimana mahkluk hidup dan benda mati saling berinteraksi.
Interaksi antar ruang menurut bukuPasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII(2017: 28) karya Ganesha Operation dikatakan bahwa interaksi antar ruang digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat berinteraksi antara individu satu dan individu lainnya, individu dengan kelompok, atau kelompok satu dengan kelompok lainnya. Di dalamnya mereka saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu sama lain.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi interaksi antar ruang adalah adanya wilayah yang saling melengkapi dari perbedaan potensi sumber daya alam antar wilayah. Hubungan saling memengaruhi inilah yang disebut sebagai interaksi antar ruang.
Bentuk Interaksi Antar Ruang
Menurut Sutarjo dalam buku Modul 5 Interaksi antar ruang dan Dampaknya(2020:14) ada berbagai macam bentuk interaksi antar ruang. Bentuk-bentuk tersebut memengaruhi peristiwa terjadinya interaksi antar ruang. Berikut merupakan bentuk-bentuk interaksi antar ruang:
- Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antar ruang dalam bentuk pergerakan dan perpindahan manusia dari satu ruang ke ruang lainnya. Contohnya seperti, urbanisasi, imigrasi, transmigrasi, perjalanan ke tempat kerja, perjalanan ke tempat wisata, dan lainnya.
- Komunikasi
Komunikasi adalah bentuk interaksi antar ruang melalui perpindahan ide, gagasan, informasi, visi-misi, cita-cita dan sejenisnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya seperti, melihat tayangan berita, melihat tayangan televisi, membaca buku, berselancar di internet, dan lain sebagainya.
- Transportasi
Transportasi adalah bentuk interaksi antar ruang melalui perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Contohnya seperti, pengangkutan barang, perdagangan, dan lainnya
Dari bentuk-bentuk interaksi antar ruang tersebut tentu mempunyai dampaknya masing-masing terhadap kehidupan.
Dampak-dampak itulah yang sebagian besar akan saling memengaruhi interaksi antar ruang dan mahkluk hidup serta benda mati yang ada di dalamnya.
Salah satu contohnya adalah urbanisasi yang diakibatkan oleh bentuk-bentuk interaksi antar ruang yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain itu dampak lainnya seperti berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan, perubahan orientasi mata pencaharian, dan perubahan penggunaan lahan.
Dampak interaksi antar ruang
Masih menurut Sutarjo dan kawan-kawan (2020:17-20), setidaknya terdapat enam dampak yang terjadi akibat adanya interaksi antar ruang. Berikut ini daftarnya.
1. Berkembangnya titik pertumbuhan
Interaksi antar ruang berpotensi memunculkan titik pusat pertumbuhan (kota). Hal ini terjadi karena manusia, barang, dan jasa berpindah ke suatu tempat hingga akhirnya menumpuk di sana. Ternyata, ini berdampak pada kecepatan perkembangan daerah tersebut.
2. Perubahan penggunaan lahan
Lahan kosong yang biasanya tidak digunakan bisa berubah menjadi sektor pergerakan manusia. Dari tempat padat misalnya, mereka pindah ke desa yang lebih sepi dan membangun perumahan sehingga lahan tersebut fungsinya ikut berubah.
3. Perubahan orientasi mata pencaharian
Suatu ruang yang menjadi tujuan biasanya akan lebih cepat berkembang. Informasi, pengetahuan, dan teknologi pun ikut serta dalam mengembangkan mata pencaharian. Akibatnya, keberagaman sektor orientasi ekonomi terbentuk.
4. Berkembangnya sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana suatu daerah juga berpotensi meningkat karena adanya interaksi ruang. Mulai dari transportasi, fasilitas umum, dan pusat perdagangan, akan muncul dan terus berkembang.
5. Perubahan komposisi penduduk
Penduduk dari ruang yang latar belakangnya berbeda akan berkumpul di suatu daerah yang menurutnya lebih baik. Oleh karena itu, maka keberagaman itu ikut serta dalam membangun komposisi penduduk di suatu tempat.
6. Perubahan sosial budaya
Norma, nilai, dan adat yang dibawa dari tempat lain tentu mempengaruhi terjadinya perubahan aturan sosial di sebuah daerah. Akibatnya, peraturan baru pun berpotensi muncul sebagai titik tengah perbedaan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai interaksi ruang, maka perbedaan kondisi suatu daerah akan terlihat. Sebelum adanya interaksi, sebuah ruang cenderung monoton dan hidup serba kekurangan. Akan tetapi, setelah terjadi interaksi antar ruang, daerah tersebut terbantu dalam menyokong kehidupan dan melanjutkan perkembangannya.
Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antar Negara di Berbagai Aspek Kehidupan
Ruang merupakan tempat di permukaan bumi, yang keseluruhan maupun sebagiannya dijadikan tempat tinggal oleh makhluk hidup, termasuk manusia. Tiap ruang memiliki karakteristik berbeda dengan lainnya. Tidak ada ruang yang sama persis dengan tempat lainnya.
Perbedaan satu ruang dan ruang lainnya itu bisa menimbulkan interaksi. Proses interaksi itu juga dapat memicu perubahan ruang, seperti terlihat pada kasus urbanisasi yang memicu kemunculan permukiman kumuh warga miskin di perkotaan. Di sisi lain, perubahan ruang pun dapat memicu interaksi keruangan, semacam alih fungsi lahan yang mendorong urbanisasi.
Berdasarkan catatan Iwan Setiawan dan kawan-kawan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (2018:79-80), dengan teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi yang maju, masyarakat lebih cepat memperoleh informasi dari berbagai belahan dunia. Mobilitas penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain juga menjadi semakin mudah terjadi.
Komunikasi, transportasi dan mobilitas penduduk merupakan bentuk-bentuk interaksi antarruang. Interaksi itu bisa berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, sosial, budaya, politik, hingga pendidikan. Penjelasan mengenai sejumlah pengaruh tersebut bisa dicermati dalam rincian di bawah ini.
1. Pengaruh interaksi ruang antarnegara di bidang ekonomi
Masing-masing negara di dunia pasti memiliki barang atau jasa yang tidak mampu diciptakannya sendiri. Oleh karena itu, interaksi antarruang terjadi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, seperti dalam bentuk perdagangan. Dari interaksi yang dilakukan, masing-masing negara dengan produk khasnya akan mendapatkan keuntungan ekonomi dengan cara menjual atau menyediakan jasanya.
2. Pengaruh interaksi ruang antarnegara di bidang sosial
Manusia sebagai makhluk sosial menjadi pemeran utama di dalam interaksi antarruang. Interaksi antarnegara dan benua juga melibatkan manusia sebagai pelakunya. Interaksi sosial antarmanusia yang memiliki kehidupan sosial berbeda kemudian terjadi. Interaksi itu dapat terjadi dengan saling bertemu atau melalui media komunikasi. Kehidupan sosial dapat berubah karena adanya pengaruh dari interaksi tersebut. Hal ini mengingat interaksi antarwarga beda negara memicu pertukaran ide maupun pengetahuan, dan pengalaman.
3. Pengaruh interaksi ruang antarnegara di bidang budaya
Sebelumnya disebutkan bahwa manusia dari sebuah ruang berkomunikasi dengan manusia dari ruang lain. Dari interaksi tersebut, budaya yang dibawa masing-masing individu (sesuai budaya di ruang awal) akan bertemu dengan budaya lain.
Secara langsung atau tidak langsung pertemuan budaya ini dapat mempengaruhi satu sama lain, entah akan terjadi pelunturan budaya di salah satunya atau terjadi kolaborasi (akulturasi) antara kedua budaya yang bertemu.
Kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi membuat interaksi ruang dapat terjadi lebih intensif. Kondisi ini membuat interaksi antarmasyarakat dengan budaya yang berbeda semakin sering terjadi, baik secara langsung maupun tidak. Peristiwa budaya dari suatu masyarakat dengan mudah dapat disaksikan oleh masyarakat di daerah yang berbeda.
Karena itu, budaya masyarakat dari suatu negara bisa dengan mudah diketahui warga negara lain. Pengaruh suatu budaya pun bisa melebar ke banyak negara. Sebagai contoh tren berpakaian di Korea Selatan bisa ditiru banyak warga Indonesia karena faktor "globalisasi" K-Pop.
4. Pengaruh interaksi ruang antarnegara di bidang politik
Interaksi ruang bisa mempengaruhi sistem pemerintahan berbagai negara. Sebagai contoh, sistem demokrasi yang semula berkembangan di barat kini diadopsi mayoritas negara di dunia.
Selain itu, pengaruh interaksi ruang antarnegara di bidang politik ini juga bisa membuat perubahan pada kebijakan pemerintahan di banyak wilayah. Peristiwa politik tertentu di suatu negara, dapat mempengaruhi kebijakan negara lain. Sebagai contoh, konflik Israel dan Palestina mempengaruhi kebijakan pemerintah Indonesia dalam melakukan hubungan dengan Israel maupun Palestina.
5. Pengaruh interaksi ruang antarnegara di bidang pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu unsur penting yang diperlukan untuk mencapai kemajuan negara. Bidang ini pun bisa dipengaruhi oleh interaksi ruang antarnegara.
Selama ini, banyak kerja sama antarnegara dalam bidang pendidikan. Banyak negara berkembang mengirim pelajar dan mahasiswa ke negara-negara maju. Tujuannya, mengerek kualitas sumber daya manusia di negara-negara berkembang.
Proses interaksi ruang antarnegara, dengan demikian memicu transfer pengetahuan dari negara maju ke negara berkembang. Hal ini lantas turut memajukan bidang pendidikan di negara-negara berkembang. Sementara sektor pendidikan negara-negara maju juga turut berkembang pada saat banyak peserta didik datang dari berbagai penjuru dunia.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yulaika Ramadhani