tirto.id -
Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof Mulia Purba, MSc mengatakan, sudah saatnya Indonesia bergerak ke arah laut lepas dalam pemanfaatan sumber daya hayati, mengingat kawasan pesisir sudah terlalu banyak dieksploitasi.
Ia mengatakan bahwa rendahnya produksi tangkapan nelayan di suatu kawasan perikanan salah satunya dikarenakan pemanfaatan perikanan di kawasan pinggir pantai sudah sangat berlebihan, sehingga ketersediaan ikan terbatas.
"Pemanfaatan sumber daya perairan pesisir sudah demikian intensif, sehingga kita perlu bergerak ke laut lepas terutama dalam pemanfaatan sumber daya hayati," jelasnya dalam bincang wartawan sebelum Orasi Ilmiah tiga guru besar IPB, di Bogor, Kamis (17/3/2016).
Untuk menggerakkan pengembangan sumber daya laut Indonesia ke lautan lepas, diperlukan dukungan teknologi dan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Oseanografi adalah salah satu ilmu yang dapat diterapkan untuk menentukan wilayah penangkapan ikan tertentu di laut lepas, kata Mulia.
"Penangkapan untuk jenis ikan tertentu, contohnya Tuna besar yang ada di laut lepas masih punya prospek yang bisa dikembangkan," katanya.
Ia mengatakan, pemahaman oseanografi di Indoensia masih rendah, banyak nelayan masih meyakini bahwa dimana ada tarikan air maka disitu ada sumber penangkapan ikan. Padahal belum tentu, karena ikan memiliki sifat yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu mengimplementasikan ilmu Oseanografi dalam mengelola dan pemanfaatan sumber daya dan jasa lingkungan laut. Ilmu tersebut, membantu memperoleh deskripsi yang jelas dan sistem ia dari lautan sebagai suatu lingkungan. (ANT)