tirto.id - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan memfokuskan pengamanan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di tiga titik pengamanan. Ketiga titik itu di antaranya pelbagai jalur tol utama, rumah ibadah, dan kawasan wisata.
Selain tiga titik tersebut, Korlantas Polri juga akan menempatkan personelnya di pusat perekonomian dan juga termasuk jalur-jalur masuk seperti pelabuhan, terminal maupun bandara.
"Itu tempat-tempat kosentrasi sasaran yang harus kami lakukan fokus pengamanan untuk kami jamin tertib dan berjalan aman di sana," ujar Kepala Korlantas Polri, Irjen Istiono usai hadiri rapat gabungan Korlantas, Kemenhub, Kemendes dan PDTT dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Istiono mengatakan untuk mengamankan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 akan diterjunkan sekitar 160 ribu personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP maupun instansi lainnya yang ada di setiap daerah Indonesia.
Istiono memprediksi puncak kepadatan lalu lintas akan terbagi dalam beberapa gelombang yakni pada 21-22 Desember 25, 28 dan 29 Desember 2019.
"Kami prediksi terjadi kepadatan di sana. Oleh karena itu gelar pasukan yang akan kami laksanakan tanggal 20 Desember," ujarnya.
Setelah itu, lanjut dia, pasukan akan disiagakan pada titik-titik yang sudah ditentukan termasuk lokasi pelayanan publik.
"Semua jalur pengamanan, semua lini kami akan lakukan [pengamanan]," tegasnya.
Mantan Kapolda Bangka Belitung itu menambahkan pihaknya sudah memetakan titik konsentrasi yang biasanya terjadi kemacetan. Misalnya penumpukan kendaraan ada di rest area, persinggungan di titik-titik bottle neck dan lainnya.
Selain di tol, menurutnya titik kemacetan di jalur non-tol juga sudah diprediksi Korlantas seperti di jalur Nagreg maupun di sejumlah titik di wilayah Pantura Jawa, Jalur Trans-Jawa, Trans-Sumatra, dan di dalam kota Jakarta.
"Ya pasti terjadi [kepadatan] karena semua mengarah pada satu titik. Bukan kemacetan sebenarnya tetapi antrean kepadatan yang terjadi di sana. Wajar saja," ucapnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang pada saat liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 naik menjadi 1,75 juta orang atau setara dengan 3,55 persen dari jumlah penumpang saat ini.
"Penumpang bus pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,69 juta orang," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat rapat bersama Komisi V DPR kemarin.
Kenaikan frekuensi penumpang diperkirakan terjadi juga untuk angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (SDP). Kemenhub memperkirakan total penumpang angkutan SDP pada liburan mendatang menyentuh 2,27 juta penumpang. Jumlah tersebut meningkat 6,57 ketimbang pada 2018 yang hanya 2,13 juta penumpang.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Widia Primastika