tirto.id - Seleksi penerimaan CPNS akan dibuka kembali tahun ini. Untuk formasi lowongan CPNS 2018, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur menyatakan akan diputuskan pada akhir Juli. Sementara itu, pelaksanannya akan digelar mulai Agustus.
Asman Abnur menyatakan penerimaan CPNS 2018 juga akan memprioritaskan tenaga pendidik (guru) dan tenaga kesehatan. Rencananya, akan ada penambahan kuota tersendiri untuk guru dan tenaga kesehatan ini. Khusus untuk lowongan CPNS guru, Menteri Asman sudah membeberkan perkiraan formasinya.
“Untuk guru saja, [kuotanya] kurang lebih 100 ribu formasi. Itu untuk mengurangi kekurangan guru yang menurut data Kemdikbud sebanyak 700 ribu. [Kekurangannya] Kami cicil sedikit-sedikit,” ungkap Asman Abnur di sela-sela acara Rakornas Kepegawaian di Tangerang, Rabu (11/7/2018).
Jumlah perkiraan itu sudah diperhitungkan Kementerian PAN-RB untuk dialokasikan ke seluruh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Bahkan penerimaan 100 ribu tenaga pendidik itu sudah diprioritaskan karena di luar dari formasi teknis CPNS secara umum.
Asman Abnur menerangkan jumlah PNS yang pensiun tahun ini sekitar 220 ribu orang. Namun, formasi tetap untuk kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah di provinsi dan kabupetan/kota dipastikan akan kurang dari angka itu.
“[PNS] Yang pensiun 220 ribu, tapi kita pakai perhitungan pertumbuhan minus. Jadi nanti CPNS yang diterima kurang dari [jumlah] itu,” ungkapnya.
Tenaga kesehatan, menurut Menteri PAN-RB, juga menjadi prioritas tapi jumlahnya belum ditetapkan. “Menunggu data dari Kementerian Kesehatan, yang pensiun berapa. [Melihat] Permintaan dari daerah karena ada rumah sakit baru, puskesmas baru,” katanya menjelaskan.
Menurut Asman, lowongan CPNS 2018 akan mengutamakan faktor kompetensi dan potensi di masing-masing daerah. Ia lantas mencontohkan apabila satu daerah terkenal akan potensi pertaniannya, maka yang akan menjadi fokus ialah penerimaan PNS dengan latar belakang ilmu pertanian.
Asman berharap dengan diterapkannya formula semacam itu, PNS yang diterima relatif tepat dan keahliannya pun memang sesuai dengan yang dibutuhkan.
“Jadi kita tidak lagi menerima pegawai yang tidak nyambung dengan potensi itu. Sehingga nantinya betul-betul terukur pegawai kita. Mana yang perlu kita tambah, mana yang nggak,” jelas Asman.
Ia juga memastikan tahun ini proses pendaftaran akan dilakukan secara terintegrasi melalui satu portal nasional via http://sscn.bkn.go.id. Karena itu, nanti tidak ada lagi pendaftaran melalui portal mandiri oleh instansi.
Editor: Yuliana Ratnasari