Menuju konten utama

Penemuan Sang "Jedi Master" di Sulawesi Pada Hari Star Wars

Pada 4 Mei 2017, sebuah jurnal melaporkan penemuan dua spesies baru tarsius. Hewan ini memiliki kemiripan dengan Yoda, Jedi Master dalam film Star Wars.

Penemuan Sang
Header Mozaik May the 4th be With You. tirto.id/Tino

tirto.id - Ketika film Star Wars: A New Hope tayang perdana pada 1977, sebuah frasa baru segera menjadi salam yang diucapkan layaknya jabat tangan di antara para pencinta waralaba multimedia Star Wars.

Ucapan itu adalah “May the Force be with you”, yang kurang lebih mendoakan keselamatan atau keberuntungan. Setahun berselang, “May the Force be with you” menjadi bagian dari budaya populer Amerika Serikat. Sejumlah surat kabar menggunakan frasa tersebut ketika merayakan Hari Kemerdekaan AS yang jatuh pada 4 Juli.

Saat Margaret Thatcher terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris pada 4 Mei 1979, Partai Konservatif merayakannya dengan memasang iklan satu halaman penuh di koran The London Evening News.

Iklan tersebut betuliskan, “May the Fourth Be With You, Maggie. Congratulations!”, mengganti kata “Force” menjadi “Fourth” atau yang berarti tanggal 4. Parlemen Inggris juga menyimpan catatan verbatim seorang politikus Inggris dari Partai Buruh, Harry M. Cohen, yang menggunakan frasa tersebut dalam sebuah sesi debat pada 4 Mei 1994.

Penggunaan salam “May the 4th be with you” pun kian populer di abad ke-21. Pada 2008, sekelompok penggemar Star Wars di Facebook mulai mengaitkan 4 Mei sebagai hari perayaan Star Wars. Disney lantas meresmikan Hari Stars Wars pada 4 Mei 2013.

Rupanya, bukan hanya politikus, media dan terutama komunitas pencinta Star Wars pun gemar merayakan dan mengucapkan salam May the 4th be with you.

Sang "Jedi Master" di Lengan Utara Sulawesi

Pada 2017, dua spesies baru tarsius ditemukan di Pulau Sulawesi. Laporan penemuan ini diterbitkan di jurnal Primate Conservation di Hari Star Wars pada 4 Mei 2017. Tampilan fisik tarsius dengan matanya yang sangat besar--tidak proporsional dengan bobot tubuhnya yang hanya sekitar 100 gram--serta telinga besar dan caplang memilki kemiripan dengan Yoda, sang Jedi Master dalam film Star Wars.

Komunitas konservasi primata endemik kharismatik ini pun mengadopsi 4 Mei sebagai Hari Tarsius Internasional. Rumor pun beredar bahwa karakter Yoda sebenarnya terinspirasi dari tarsius.

Dua spesies tarsius yang ditemukan tersebut merupakan spesies primata ke-80 dan ke-81 yang ditemukan sejak tahun 2000, yang hanya mewakili 16 persen dari semua spesies primata yang diketahui. Demikian kata Russel Mittermeier, ahli primatologi yang juga salah satu peneliti yang melaporkan penemuan dua spesies baru itu.

Dua spesies baru ini ditemukan di bagian lengan utara Pulau Sulawesi. Namanya adalah Tarsius spectrumgurskyae dan Tarsius supriatnai.

Tarsiusspectrumgurskyae adalah nama yang disematkan untuk menghormati Dr. Sharon Gursky, yang telah mendedikasikan seluruh kehidupan profesionalnya untuk mempelajari ekologi perilaku tarsius.

Spesies ini dikenal dengan nama lokal tangkasi dan wusing, dengan distribusi dari Taman Nasional Tangkoko hingga Duasaudara. Spesimen tunggal untuk spesies ini ditemukan pada Agustus 1908 dan disimpan di Musem Zoologi Bogor.

Sementara penamaan Tarsius supriatnai untuk menghormati Profesor Jatna Supriatna yang telah mempersembahkan sebagian besar kehidupan profesionalnya demi konservasi biodiversitas Indonesia, dan melakukan banyak kolaborasi internasional untuk penelitian tarsius.

Distribusi tarsius Jatna atau dikenal dengan nama lokal Gorontalo sebagai mimito, membentang dari jalur sempit Gorontalo ke barat hingga kemungkinan sejauh Ogatemuku, Sulawesi Tengah. Spesimen tunggal spesies ini disimpan di Museum Zoologi Bogor yang dikoleksi sejak 19 Mei 1939.

Tarsius dalam Status

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan biodiversitas daratan tertinggi di dunia, kendati luas daratannya hanya 1,28 persen dari luas daratan dunia--1,9 juta km2 dari 148,9 juta km2.

Posisi geografis adalah kunci kekayaan biodiversitas yang menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi 720 spesies mamalia--36 persen adalah mamalia endemik--sedikitnya 781 spesies reptil, dan 61 spesies primata.

Tarsius merupakan primata nokturnal yang hanya ditemukan di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Indonesia, Filipina, Brunei, dan Malaysia.

Mengikuti distribusi wilayahnya, tarsius juga terbagi dalam tiga kelompok, yakni tarsius wilayah barat (Borneo, Sumatra, Bangka, Belitung, Karimata, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya), tarsius wilayah timur (Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya), serta tarsius Filipina di Pulau Mindanao.

Kendati jejak fosil menunjukkan bahwa tarsius pernah hidup di daratan Asia, hewan ini tidak lagi ditemukan selain di wilayah kepulauan Asia Tenggara (Tarsier).

Infografik Mozaik May the 4th be With You

Infografik Mozaik May the 4th be With You. tirto.id/Tino

Selama beberapa dekade terakhir, populasi primata menunjukkan penurunan, lebih dari 60 persen berstatus terancam (rentan, terancam, atau sangat terancam). Sebab umum secara global, antara lain pemburuan, penebangan hutan, pertanian, penyakit, dan perubahan iklim.

Wilayah juga berpengaruh pada status konservasi primata. Satu spesies di Asia, misalnya, terpapar risiko kepunahan tiga kali lebih tinggi ketimbang di wilayah lain.

Semua status spesies-spesies yang terancam ini berlandaskan Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature-Red List). Namun beberapa spesies belum banyak diteliti sehingga informasi tentang spesies tersebut kurang memadai (Data Deficient).

Salah satu spesies tarsius yang berstatus Data Deficient adalah Tarsius lariang yang keberadaannya terancam oleh empat hal, salah satunya pertanian. Padahal sampai penelitian lebih lanjut dilakukan terhadap spesies ini, T. lariang mestinya berstatus paling tidak Hampir Terancam.

Status suatu spesies memengaruhi tindakan konservasi yang diterapkan. Kekurangan informasi bisa menyebabkan ketidaktepatan pemberian status konservasi, padahal bisa jadi satu spesies membutuhkan tindakan konservasi segera. Dan sayangnya, sangat memungkinkan satu spesies sudah keburu punah bahkan sebelum sempat diidentifikasi.

May the 4th be with tarsius!

Baca juga artikel terkait STAR WARS atau tulisan lainnya dari Uswatul Chabibah

tirto.id - Film
Kontributor: Uswatul Chabibah
Penulis: Uswatul Chabibah
Editor: Irfan Teguh Pribadi