tirto.id - Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Socrates Sofyan Yoman menyatakan ancam-mengancam bukanlah solusi damai dan bukan jalan terbaik untuk kemerdekaan Papua.
Ia menyinggung Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang ancam menembak mati Philip Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera sejak 7 Februari 2023 oleh kelompok Egianus Kogoya.
"Saya usul kepada TPNPB, bahwa solusi yang paling bermartabat, terhormat, manusiawi, berprospek damai dan simpatik serta membuka pintu lebar dan peluang besar untuk proses diplomasi politik Papua Barat merdeka di tingkat internasional ialah bebaskan Philip Mehrtens dengan syarat-syarat tertulis," ucap Socrates kepada Tirto, Senin, (29/5/2023).
Syarat-syarat tertulis itu ditandatangani oleh pemerintah Indonesia, Selandia Baru, TPNPB dan perwakilan tokoh gereja, tokoh adat/masyarakat, pemuda dan perempuan. Dia mengingatkan TPNPB bahwa kelompok itu bukan satu-satunya pejuang Papua Barat merdeka.
TPNPB adalah hanya salah satu organ perjuangan Papua Barat Merdeka dalam sektor militer, maka ancam mengancam bukan solusi dan jangan merusak perjuangan, doa, harapan, cita-cita dan impian rakyat dan bangsa Papua untuk berdaulat dengan cara-cara bermartabat, terhormat, adil, manusiawi dan damai.
Perjuangan Papua Barat merdeka adalah perjuangan seluruh rakyat dan bangsa Papua Barat yang ada di dalam dan luar negeri.
"TPNPB jangan lupa dan buka mata lebar, bahwa Selandia Baru adalah anggota dari Five Eyes/Lima Mata (Amerika, Kanada, Inggris, Australia dan Selandia Baru) adalah satu ras dan sekutu abadi, maka para pejuang TPNPB jangan mengharapkan terlalu banyak kemerdekaan akan datang dari negara-negara itu dan negara-negara Eropa," tutur Socrates.
Sebelumnya, dalam video yang diperoleh Tirto, Philip mengaku akan ditembak jika dalam dua bulan pemerintah tidak bernegosiasi untuk kemerdekaan Papua. Hal itu diperkuat oleh penuturan Komandan Batalyon TPNPB Ndugama Derakma, Rumianus Wandikbo.
"Kami kasih waktu dua bulan untuk pilot. Kalau dalam dua bulan, negara tidak ke Indonesia, lalu Indonesia tidak mengaku (kemerdekaan Papua), kami akan tembak pilot," ucap Rumianus.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Reja Hidayat