tirto.id - Lao Mao (43) warga asli Wuhan, kota di Cina yang jadi awal mula merebaknya wabah virus corona, memanjat pipa karatan menuju balkon lantai tiga apartemen untuk bisa mendobrak masuk ke rumah seorang lansia.
Lao Mao bukan penyusup biasa, misinya adalah memberi makan dua ekor kucing kelaparan yang terjebak di dalam rumah selama 10 hari.
Dia menemukan dua kucing itu ada di bawah sofa, lemas tak berdaya. Lao Mao melakukan panggilan video dengan pemiliknya, yang menangis saat melihat kondisi peliharaan mereka.
Melansir laman Antara, pemilik dua ekor kucing itu sedang pergi selama tiga hari ke utara, tapi mereka tak bisa kembali karena ada pembatasan perjalanan setelah virus corona merebak, yang telah merenggut nyawa lebih dari 360 orang di Cina.
Mereka mengetahui Lao Mao alias "kucing tua", begitu teman-teman memanggilnya, dari media sosial, kemudian mengirimkan pesan, minta bantuan untuk menyelamatkan kucing mereka.
Wuhan, tempat virus corona diyakini bermula akhir tahun lalu, tak bisa dimasuki sejak 23 Januari, saat puluhan juta orang di Cina mulai mudik saat libur Imlek.
Walikota Wuhan dalam konferensi pers baru-baru ini mengatakan lima juta orang telah meninggalkan kota itu jelang perayaan Imlek.
Diperkirakan ada maksimal 50.000 peliharaan yang ditinggal sendirian di rumah di Wuhan, kata Lao Mao, berdasarkan jumlah orang yang meninggalkan kota di provinsi Hubei itu.
"Para sukarelawan di tim kami, termasuk saya, telah menyelamatkan lebih dari 1000 binatang peliharaan sejak 25 Januari," kata Lao Mao yang tak mau mengungkapkan nama aslinya karena ia tak mau keluarganya tahu dia ada di situ.
"Teleponku tak berhenti berdering sekarang. Saya hampir tidak tidur."
Menurutnya tanpa intervensi atau tak segera diselamatkan, maka akan banyak hewan peliharaan yang mati kelaparan. Banyak pemilik, yang dikarantina atau terjebak di provinsi dan negara lain, meminta bantuan dari pencinta hewan seperti Lao Mao di media sosial.
"Perkiraan saya ada 5.000 hewan masih terjebak dan mereka mungkin mati kelaparan dalam beberapa hari," ujar dia.
Binatang-binatang peliharaan kena getahnya di sebagian wilayah Cina karena rumor tak benar bahwa hewan memperparah penyebaran virus.
Jumlah binatang yang ditelantarkan naik drastis pekan lalu, kata beberapa kelompok pembela hak hewan, sementara ada kabar beredar di internet bahwa hewan-hewan peliharaan dibunuh.
Suichang, daerah kecil di Zhejiang, provinsi kedua setelah Hubei dengan infeksi terbanyak, pada Jumat meminta warganya untuk tetap memelihara anjing di dalam rumah. Anjing yang ada di area publik akan dihilangkan nyawanya, kata pemerintah daerah.
Banyak orang di Beijing dan Shanghai juga bergegas membeli masker untuk anjing mereka karena keliru mengira hewan juga bisa terkena virus.
"Saya khawatir anjingku akan dibenci orang-orang sekitar," ujar Wang Fengyun, warga Beijing yang memelihara pudel.
"Saya belum menemukan masker untuk binatang, jadi saya bikin sendiri dengan gelas kertas."
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH