tirto.id - Ratusan warga Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar telah kembali ke desa mereka pada Minggu (19/2/2017). Dudu Mia, seorang pemimpin posko pengungsian di kota pesisir Teknaf, mengatakan hampir 1.000 warga Rohingya yang sebagian besar pemuda itu kembali ke desa untuk menjemput anggota keluarga yang lebih tua yang sebelumnya mereka tinggalkan.
Ribuan warga Rohingya itu melarikan diri ke Bangladesh sejak Oktober dengan melintasi perbatasan dari negara bagian barat Myanmar, Rakhine. Para pengungsi tersebut melarikan diri untuk menghindari aksi penindakan berdarah yang dilakukan oleh tentara dan polisi.
"Kebanyakan pria tersebut ingin menjemput kerabat mereka dan kembali ke Bangladesh. Sudah empat bulan dan mereka bahkan hampir tidak berbicara dengan orangtua mereka," kata Mia kepada kantor berita AFP, seperti dilansir dari Antara, Senin (20/1/2017).
Sebelumnya, seorang pejabat senior tentara Myanmar telah menghentikan operasi mereka di utara Rakhine, mengakhiri aksi penindakan selama empat bulan yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat digolongkan sebagai aksi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dari tindakan itu, ratusan orang dari minoritas Muslim Rohingya diperkirakan telah tewas dan hampir 70.000 orang melarikan diri ke Bangladesh sejak militer melancarkan operasi untuk memburu militan yang menyerang pos kepolisian di perbatasan.
Otoritas Bangladesh memperkirakan 400.000 pengungsi Rohingya saat ini tinggal di Bangladesh, termasuk 70.000 orang yang datang baru-baru ini.
Orang-orang yang melarikan diri menceritakan bagaimana pasukan keamanan memperkosa, membunuh dan menyiksa Rohingnya serta membakar rumah-rumah mereka hingga rata dengan tanah.
Pemimpin Rohingnya yang lain mengatakan sebagian pengungsi meninggalkan Bangladesh secara permanen karena kampung halaman mereka tidak dirusak oleh tentara Myanmar dan mereka harus melindungi properti mereka.
"Mereka meninggalkan (rumah mereka) karena mereka panik. Mereka tidak ingin tinggal sebagai pengemis, lebih baik mereka tinggal di rumah mereka sendiri dan bekerja di lahan mereka di rumah," katanya dengan syarat namanya tidak disebut.
Penjaga Perbatasan Bangladesh mengonfirmasi bahwa sebagian pengungsi Rohingnya sudah kembali ke Myanmar.
"Sejumlah orang Rohingya dilaporkan kembali ke rumah dalam beberapa hari ini," kata komandan setempat, Abujar al-Jahid.
"Tapi kami masih waspada tinggi mengenai infiltrasi ilegal."
Citra satelit yang dipublikasikan tahun lalu oleh Human Rights Watch menunjukkan bagaimana pasukan Myanmar membakar desa-desa Rohingya, memaksa ribuan orang mengungsi.
Kebanyakan warga Rohingya yang lari ke Bangladesh sekarang tinggal dalam keadaan terlantar di kamp-kamp pengungsi di Distrik Cox's Bazar, yang berbatasan dengan Rakhine dan merupakan rumah bagi resor-resor wisata negeri itu.
Bangladesh sudah menyetujui rencana kontroversial untuk memindahkan mereka ke satu pulau dan memerintahkan aparatnya mengidentifikasi warga Myanmar yang tak berdokumen sebagai bagian dari upaya itu.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh