tirto.id - Sebanyak 31 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di dekat tempat pemungutan suara di kota Quetta Pakistan, Rabu(25/7/2018).
Menurut pejabat setempat, bom bunuh diri dilakukan oleh seseorang yang mengendarai sepeda motor, sebagaimana dilansir dari Aljazeera.
Ledakan tersebut tampaknya menargetkan konvoi polisi, terjadi hanya beberapa jam setelah pemilihan umum dibuka di Pakistan untuk pemilihan parlemen negara itu.
Dua polisi juga menjadi korban tewas akibat bom bunuh diri itu. Waseem Baig, juru bicara Rumah Sakit Sipil Quetta, mengatakan lebih dari 40 lainnya terluka dalam ledakan pada hari Rabu (25/7/2018).
Melalui situs web Amaq, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Setidaknya 203 orang telah tewas dalam minggu-minggu menjelang pemungutan suara di negara tersebut.
Awal bulan ini, seorang pembom bunuh diri menewaskan 149 orang di sebuah rapat umum soal pemilu di kota Mastung, Baluchistan - serangan yang diklaim oleh militan ISIS, seperti yang dilansir Nbcnews.
Guna mengawal pemilihan umum Pakistan, 800.000 polisi dan pasukan militer telah dikerahkan ke sekitar 85.000 tempat pemungutan suara di seluruh negeri dalam upaya untuk memastikan hasil suara berlangsung dengan damai.
Lebih dari 30 partai politik dan 12.570 kandidat bersaing untuk mendapat dukungan dari sekitar 106 juta pemilih terdaftar.
Jajak pendapat ditutup pada pukul 6 sore waktu setempat (13:00 GMT). Pemenang diketahui sekitar pukul 2.00 pagi waktu setempat, hari Kamis (26/7/2018).
Editor: Yantina Debora