tirto.id - Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan kedutaan Indonesia di Amerika Serikat dalam kasus kapal Grand Princess. Pemerintah menaruh atensi kepada kasus kapal Grand Princess karena ada WNI yang ikut naik di kapal tersebut.
"Dalam waktu yang sama kami juga berkomunikasi dengan San Fransisco dan Los Angeles untuk kasus Grand Princess di mana di dalamnya ada 57 ABK kita," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Saat ini, kata Retno, Konsulat Jenderal sudah berusaha berkomunikasi dengan perwakilan ABK di kapal. Saat ini, pemerintah terus memonitor perkembangan dugaan penyebaran COVID-19 di kapal tersebut.
MV Grand Princess dikabarkan memuat ada 21 orang positif COVID-19. Kapal yang seharusnya berjalan ke Oakland pada Senin justru menurunkan penumpang mereka. Para pasien yang positif dibawa ke rumah sakit di California.
Selain itu, pemerintah juga memastikan kalau Indonesia terus memantau WNI yang berada di Italia. Sebab, pemerintah Italia mengunci negara itu setelah wabah COVID-19 masif di Italia.
"Dari waktu ke waktu kita terus memantau kondisi warga negara kita," kata Retno di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Retno mengatakan, Kementerian Luar Negeri langsung menghubungi KBRI Roma setelah pengumuman lockdown. Saat ini, KBRI Roma langsung memetakan jumlah warga negara Indonesia di Italia dan langsung membangun komunikasi dengan para WNI di Italia.
"Jadi kami juga sedang memperhatikan nanti dampak terhadap WNI di Italia seperti apa," kata Retno.
Oleh karena itu, Retno memastikan kalau pemerintah memperhatikan seluruh WNI di luar negeri.
“Kami monitor dan kami hanya ingin yakinkan bahwa kita semuanya care terhadap WNI di manapun berada," kata Retno.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz