tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) untuk meningkatkan kinerja penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Aplikasi berbentuk mobile itu dapat diunduh secara gratis melalui playstore," ujar Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR Arief Sabaruddin dikutip dari Antara, Kamis (19/12/2019).
Arief menjelaskan kehadiran SiKasep dapat meningkatkan kinerja PPDPP dalam menyalurkan FLPP secara lebih cepat, tepat, dan akuntabel, sehingga mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam mencari dan menentukan rumah subsidi sesuai yang diharapkannya.
Aplikasi itu, lanjutnya, sejalan dengan fokus program pemerintah pada penyelenggaraan pembiayaan perumahan yang efisien dan efektif sekaligus memperhatikan kualitas bangunan rumah subsidi melalui pemanfaatan IT secara maksimal.
Melalui SiKasep, lanjut dia, pemerintah juga dapat mengetahui kebutuhan ketersediaan hunian langsung dari masyarakat, sehingga bisa mendorong pengembang dan bank pelaksana untuk memenuhi ketersediaan hunian sesuai yang dibutuhkan masyarakat.
"SiKasep dapat memberikan informasi backlog perumahan yang lebih akurat dan update serta data dan informasi terkait dengan ketersediaan rumah MBR," kata Arief.
Selain itu, pengguna SiKasep akan terhubung antara pemerintah, bank pelaksana, dan pengembang dengan menggunakan sistem "host to host". Dia menjamin keamanan aplikasi itu, hal itu karena telah disertifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pemanfaatan aplikasi SiKasep ini juga berbasis pada koordinat, sehingga pengguna dapat mengajukan permohonan KPR subsidi seperti KPR Sejahtera FLPP atau lainnya kepada bank yang diinginkan. Pengguna juga bisa memeriksa status pengajuan KPR bersubsidinya.
Arief berharap SiKasep mampu menjawab tuntutan era generasi milenial dalam pelaksanaan program pembangunan infrastruktur yang memanfaatkan inovasi di bidang teknologi dan informasi.
"Pemerintah berharap ke depannya MBR dapat menjadi subjek penyediaan perumahan serta pengembang yang telah teregistrasi mampu berkontribsi dalam sistem ini dengan memasok data perumahannya secara lengkap, baik yang sudah tersedia, sedang dibangun, maupun rencana pembangunan di masa yang akan datang," tuturnya.
Saat ini, kata Arief diperkirakan masih terdapat 81 juta jiwa generasi milenial masih belum memiliki rumah dan dapat menjadi pasar potensial perumahan bagi para pengembang.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Ringkang Gumiwang