Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Pemerintah Gencar Lakukan Vaksinasi di Kudus untuk Tekan Covid-19

Meski masih masih ditemui permasalahan seperti perlunya tambahan SDM kesehatan, fasilitas, dan obat-obatan, namun kondisi Kudus saat ini melandai kasusnya.

Pemerintah Gencar Lakukan Vaksinasi di Kudus untuk Tekan Covid-19
Petugas menyemprotkan disinfektan ke pengemudi kendaraan pengangkut pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 saat masuk di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/6/2021). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/rwa.

tirto.id - Kasus Corona di Kudus, Jawa Tengah sempat mengalami lonjakan hingga 5 kali lipat usai Lebaran, bahkan keterisian tempat tidur di beberapa rumah sakit Kudus juga penuh.

Karenanya demi menekan angka Covid-19 di Kudus, pemerintah setempat gencar menjalankan program vaksinasi untuk warga Kudus.

Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah melakukan peninjauan langsung ke Kudus beberapa waktu lalu, sehingga turut mendorong vaksinasi di Kudus dengan mengalokasikan vaksin COVID-19 sebanyak 50 ribu dosis untuk mempercepat vaksinasi di daerah tersebut.

"Saat ini kita melakukan vaksinasi dengan gencar-gencarnya di Kudus,” ujar Bupati Kudus HM Hartopo seperti dikutip laman resmi Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (10/6/2021).

Menurut HM Hartopo, meski masih masih ditemui permasalahan seperti perlunya tambahan SDM kesehatan, fasilitas, dan obat-obatan, namun kondisi Kudus saat ini agak melandai kasusnya.

“Memang masih ditemui permasalahan seperti perlunya tambahan SDM kesehatan, fasilitas, dan obat-obatan. Maka dari itu, kita mulai mengalokasikan anggaran untuk memenuhinya, sehingga di minggu depan kita bisa maksimalkan pusat-pusat isolasi mandiri warga di Kudus,” jelasnya.

Melonjaknya kasus Covid-19 di Kudus, diakui HM Hartopo di luar prediksinya dan jajarannya karena selama Kudus melaksanakan vaksinasi sebelum lebaran, hanya ada 60 kasus COVID-19 dan semuanya tanpa gejala.

Peningkatan yang terjadi diduga akibat adanya pergerakan pemudik ke Kudus saat lebaran 2021 lalu.

“Evaluasi dari Pemerintah Kabupaten Kudus terhadap kejadian ini adalah menutup semua akses keluar-masuk Kudus. Apabila keperluan masyarakat tidak terlalu penting, maka warga yang ingin masuk Kudus diminta putar balik,” terangnya.

Perkembangan kasus COVID-19 pasca libur lebaran 2021 memang telah diprediksi sebelumnya. Beberapa wilayah seperti Kudus dan Bangkalan melaporkan kejadian luar biasa kasus COVID-19 yang mengakibatkan ruangan isolasi dan intensif di rumah sakit di dua daerah tersebut penuh.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan pun segera bergerak cepat mendukung fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di dua daerah tersebut untuk menekan lonjakan kasus.

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP menyatakan, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan dan dibedakan.

Untuk daerah-daerah dengan kondisi lonjakan kasusnya tinggi, lanjutnya, pemerintah harus memberikan dukungan fasilitas kesehatan seperti bantuan tempat tidur, alat-alat medis, termasuk mendukung persediaan obat-obatan dan menambah alokasi tenaga kesehatan.

"Kemenkes juga melakukan mitigasi dan evaluasi dalam rangka membantu manajemen pelayanan kesehatan bagi daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi tersebut,” kata dr. Dante.

dr Dante menyebutkan, PPKM Mikro yang menjadi langkah antisipasi hingga level RT/RW, juga perlu diperketat di daerah-daerah yang belum mengalami lonjakan kasus tinggi.

“PPKM Mikro akan terus kita lanjutkan di 34 Provinsi, sampai kondisi waspada ini kita lampaui dan terbukti mampu menurunkan kasus COVID-19,” terang dr. Dante.

Kementerian kesehatan sendiri sudah memiliki permodelan untuk memprediksi puncak lonjakan kasus COVID-19 pasca lebaran.

“Tingkat kasus kira-kira akan berlangsung selama 6-7 minggu dari puncak mobilisasi. Dengan penerapan PPKM Mikro dan keterlibatan masyarakat secara luas, kita bisa menekan penularan ini,” tambah dr. Dante.

Dr. Dante lalu mengimbau apabila ada liburan panjang lagi, masyarakat bisa menahan diri dari melakukan perjalanan.

“Apa yang terjadi adalah tanggung jawab kita bersama. Apa yang terjadi di Kudus tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah Kudus, tapi juga tanggung jawab secara nasional untuk memberikan kontribusi yang efektif,” tegasnya.

Agar kasus Covid-19 tidak semakin meningkat, sebagai warga kita harus tetap disiplin menerapkan 3M, yakni (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman).

Selain itu, giatkan pula dengan kegiatan 3T (Test, Tracing dan Treatment) untuk penanggulangan COVID-19.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH