tirto.id - Pemerintah diminta memperketat pintu masuk ke Indonesia hingga membuat satuan tugas (satgas) guna mencegah penularan cacar monyet atau monkeypox. Hal itu merespons temuan seorang warga diduga (suspek) terinfeksi cacar monyet di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan temuan pasien suspek cacar monyet ini perlu menjadi perhatian bersama. “Kami meminta, karena ini pasti ada pengaruh dari luar, maka pintu masuk Indonesia masih butuh pengetatan-pengetatan dan checking menggunakan banyak peralatan agar kita bisa aman,” ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Ganjar memastikan pasien suspek cacar monyet di wilayahnya dalam pantauan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng. Dia menyebut pasien tersebut statusnya bergejala, namun belum dapat dipastikan positif cacar monyet.
“Kami belum berani menentukan apakah itu monkeypox atau bukan,” kata dia.
Ganjar menuturkan sebelumnya ditemukan kasus serupa atau pasien dengan gejala mirip cacar monyet. Akan tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif.
Dorongan Satgas Penanganan Cacar Monyet Dibentuk
Selain pengetatan pintu masuk internasional, pemerintah juga didorong membentuk Satgas Penanganan Cacar Monyet. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo. Ia mengatakan penyakit menular ini perlu diantisipasi lantaran telah menyebar ke 76 negara.
“Pembentukan satgas diperlukan segera, mengingat kasus monkeypox ini sudah teridentifikasi di beberapa negara tetangga,” kata Bamsoet, sapaan akrabnya, dikutip dari Antara, Kamis (4/8/2022).
Bamsoet meminta pemerintah agar mendeteksi secara dini penularan cacar monyet, mengedukasi masyarakat, serta bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hal itu agar kasus cacar monyet dapat diantisipasi dan ditangani dengan cepat.
Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) lebih dulu menginisiasi pembentukan satuan tugas (satgas) monkeypox. “PB IDI atau Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia membentuk satuan tugas (satgas) monkeypox, guna merespons ancaman kesehatan global,” kata Ketua Satgas Monkeypox PB IDI Hanny Nilasari via Zoom dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/8/2022).
Pada awal Mei 2022, Hanny mengatakan WHO mendapatkan laporan kasus cacar monyet yang terjadi di negara yang non-endemis, terutama di Eropa dan di Amerika Serikat (AS). WHO pun menetapkan status darurat global untuk infeksi cacar monyet ini pada Juli 2022.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga saat ini belum melaporkan kasun konfirmasi positif cacat monyet. Pasien suspek cacar monyet di Jateng masih dalam pengawasan Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng.
“Ya, itu baru suspect dan saat ini dirawat isolasi untuk perawatan dan untuk pemeriksaan lanjut,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril saat dikonfirmasi reporter Tirto, Rabu (3/8/2022).
Syahril menerangkan bahwa pasien laki-laki (55) yang bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) tersebut akan menjalani tes usap polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan cacar monyet atau bukan.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan