Menuju konten utama

Pemerintah Diminta Perhatikan Kualitas Alkes untuk Hadapi Corona

Pengadaan Alkes harus memperhatikan kualitas alih-alih sekadar melengkapi kebutuhan tenaga medis.

Pemerintah Diminta Perhatikan Kualitas Alkes untuk Hadapi Corona
Ilustrasi Alat Pelindung Diri. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gabungan Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) meminta pemerintah berhati-hati dalam pengadaan alat-alat yang menunjang penanganan COVID-19. Gakeslab meminta pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) harus memperhatikan kualitas alih-alih sekadar melengkapi kebutuhan tenaga medis.

“Kita tidak bisa memberikan senapan tapi bambu runcing. Tapi harus benar-benar runcing dan bisa menusuk musuh. Kita selama ini tidak memberi bambu runcing dan mungkin tumpul. Maka kami miris dalam keadaan panik ini bisa jadi tidak dipertahankan mutu dan kualitasnya,” ucap Sekretaris Jenderal Gakeslab Randy H. Teguh dalam rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (8/4/2020).

Randy bilang usai pandemi Corona menjadi pusat perhatian di Indonesia, banyak industri termasuk tekstil mulai merambah produk alkes seperti Alat Pelindung Diri (APD). Asosiasinya menyambut baik hal itu tetap menurutnya setiap produksi APD yang bukan dilakukan oleh perusahaan alkes harus tetap mempertahankan mutu dan kualitas.

Hal yang sama juga berlaku bagi kebijakan pemerintah mempermudah importasi dan belakangan boleh dilakukan hampir seluruh perusahaan. Ia berpesan jangan sampai Indonesia meniru kesalahan Belanda yang sampai harus mengembalikan masker yang diimpor dari Cina karena kualitasnya tidak cukup baik.

“Setiap industri yang ingin turut menyelesaikan masalah tidak boleh membuat masalah baru,” ucap Randy.

Randy lantas menyayangkan di tengah pemudahan impor dan produksi alkes oleh berbagai perusahaan, mereka justru mengalami kesulitan. Di sisi lain selama ini mereka sudah membangun jaringan dan memiliki kemampuan memilah sampai membuat alkes yang berkualitas cukup baik. Misalnya untuk perkara kesulitan memperoleh ventilator sampai alat rapid test Corona.

“Tapi jangan lupakan kami yang sudah punya kemampuan pasti dan network dalam impor tapi malah tidak mendapat akses yang cukup,” ucap Randy.

Belum lagi industri alkes menurut Randy juga relatif terjepit. Pasalnya mereka masih terimbas oleh keterlambatan pembayaran klaim BPJS Kesehatan kepada rumah sakit. Di sisi lain mereka juga harus berhadapan dengan pelemahan rupiah sehingga cukup mengganggu arus keuangan mereka sebagai pengusaha alkes.

Baca juga artikel terkait APD CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan