Menuju konten utama

Pemerintah Akan Dampingi Siti Aisyah Sampai Statusnya Jelas

Pemerintah Indonesia akan terus mendampingi Siti Aisyah, WNI yang menjadi tersangka dan ditahan di Malaysia dalam kasus dugaan pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.

Pemerintah Akan Dampingi Siti Aisyah Sampai Statusnya Jelas
Tersangka Doan Thi Huong dari Vietnam (kiri atas), RI Jong Chol dari Korea Utara (kanan atas), Siti Aisyah dari Indonesia (kiri bawah) dan Muhammad Farid Bin Jallaludin (kiri bawah) terlihat dalam kombinasi siaran tidak bertanggal yang disiarkan oleh Royal Malaysia Police kepada Reuters, Minggu (19/2). Keempatnya ditangkap karena diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam. ANTARA FOTO/Royal Malaysia Police/Handout via Reuters.

tirto.id - Pemerintah Indonesia akan terus mendampingi Siti Aisyah, WNI yang menjadi tersangka dan ditahan di Malaysia dalam kasus dugaan pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.

"Yang jelas kita akan selalu mendampingi, saya sudah sampaikan ke Menteri Luar Negeri agar didampingi terus lewat pengacara yang sudah ditunjuk agar diberikan perlindungan kepada Siti Aisyah," tegas Presiden Joko Widodo setelah meluncurkan bantuan pangan nontunai melalui kartu keluarga sejahtera di Gedung Olahraga Popki, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis, (23/2/2017) seperti dilansir dari Antara.

Ia berharap agar kasus tersebut segera terungkap sehingga posisi Siti Aisyah semakin jelas. Menurutnya, Siti Aisyah layak mendapatkan hak perlindungan sebagai warga Negara Indonesia.

"Apapun biar semuanya nanti terang benderang apakah dia ini korban apakah memang ikut dalam...," kata Presiden setelah lama terdiam dan kemudian mengangguk.

Ia menegaskan, seluruh pihak hendaknya menunggu kepastian agar seluruhnya jelas sehingga tidak memperkeruh situasi yang sedang terjadi.

"Semuanya kan masih berlangsung masih berproses masih ada interogasi-interogasi yang selalu didampingi nantilah kalau sudah kelihatan kepastiannya nanti saya sampaikan," katanya.

Siti Aisyah dan perempuan Vietnam bernama Doan Thi Huong itu ditangkap kepolisian Malaysia setelah menjalankan aksi pembunuhan terhadap Kim Jong-nam, saudara tirit Kim Jong-un di Kuala Lumpur.

Baru-baru ini kedutaan besar Korea Utara di Malaysia menuduh Malaysia tidak dapat membuktikan itu kasus pembunuhan sehingga menuntut kedua perempuan beda negara itu dibebaskan.

Menjawab tudingan Korea Utara ini, polisi Malaysia menyatakan bahwa Siti Aisyah dan Doan Thi Huong tahu bahwa mereka membawa bahan beracun, dan "sudah diminta untuk hati-hati (oleh anggota dalam komplotannya) ".

Dari rekaman CCTV lainnya yang belum tersebar ke publik, kedua tersangka terlihat selalu menjauhkan tangannya dari tubuh mereka, dan pergi ke kamar kecil untuk mencuci tangan mereka, segera setelah mereka menyerang Kim Jong-nam, kata Khalid.

Selain dua perempuan itu, polisi Malaysia juga menangkap dua pria tersangka penyerang dan memburu tujuh warga negara Korea Utara, termasuk sekretaris Kedutaan Besar Korea Utara di Kuala Lumpur dan seorang pegawai maskapai nasional Korea Utara, Air Koryo. Kedua orang ini, bersama pria ketiga diduga masih berkeliaran di Malaysia.

Empat pria Korea Utara lainnya bergegas terbang ke Pyongyong segera setelah mengamati dari jarak jauh proses pembunuhan Kim Jong-nam di bandara Kuala Lumpur itu. Polisi Malaysia meyakini keempat pria ini adalah yang memberikan racun kepada kedua perempuan yang menjadi eksekutor pembunuhan.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN KIM JONG NAM atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Hukum
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh