tirto.id - Pemegang Jules Rimet Trophy, nama trofi piala dunia 1930-1970, yang terakhir adalah Brasil. Trofi bergilir ini diraih oleh Brasil saat memenangkan Piala Dunia edisi 1958, 1962, dan 1970.
Setelah edisi 1970, Jules Rimet Trophy tidak lagi menjadi simbol kemenangan di Piala Dunia. Mulai edisi 1974, FIFA memutuskan penggunaan trofi baru yang tidak bergilir. Tim-tim peraih gelar juara World Cup hanya membawa pulang replikanya karena trofi asli disimpan di Swiss.
Maka itu, sepanjang sejarah Piala Dunia digelar sejak 1930 hingga 2022, terdapat dua macam trofi yang diberikan kepada tim juara World Cup. Keduanya adalah Jules Rimet Trophy dan Piala Dunia FIFA.
Jules Rimet Trophy tercatat diperebutkan dalam 9 edisi Piala Dunia yang berlangsung selama kurun 1930-1970. Setelahnya, atau dalam 13 edisi World Cup, trofi yang diperebutkan adalah Piala Dunia FIFA.
Selepas Piala Dunia 1970, Brasil berhak mengoleksi Jules Rimet Trophy untuk selamanya. Sayang, trofi bersejarah itu lenyap karena dicuri pada 1983. Ironisnya, pencurian itu adalah insiden kedua kalinya trofi Jules Rimet digondol maling.
Fakta Sejarah Jules Rimet Trophy dan Piala Dunia FIFA
Setelah Brasil memenangkan dua turnamen Piala Dunia, yakni edisi 1958 dan 1962, Jules Rimet Trophy sempat hampir 1 dekade dimiliki oleh Tim Samba. Menjelang Piala Dunia 1966, Brasil lalu mengirim trofi tersebut ke negara tuan rumah, yakni Inggris. Di sanalah, pencurian pertama trofi Jules Rimet pertama kali terjadi.
“Trofi Piala Dunia sepak bola itu dicuri pada saat dipamerkan di Central Hall Westminster, London,” demikian dilansir situs News BBC UK.
Pemajangan Trofi Jules Rimet di Methodist Central Hall dilakukan dalam pameran bertajuk Sport with Stamps yang dibuka sejak 19 Maret 1966. Namun, sehari setelah pameran itu dibuka untuk umum, Jules Rimet Trophy justru raib.
Beruntung, Jules Rimet Trophy berhasil ditemukan. Pada 27 Maret 1966 tepatnya, seekor anjing bernama Pickles menemukan piala tersebut.
Anjing milik warga Inggris bernama Dave Corbett itu secara tanpa sengaja mengendus benda yang ternyata Trofi Jules Rimet di kawasan Norwood, London Selatan. Corbett menemukan trofi tersebut dalam kondisi terbungkus koran dan terikat tali sebelum menyerahkannya ke kantor polisi.
Penemuan kembali Jules Rimet Trophy menyelamatkan muka Inggris karena terjadi pada 27 Maret 1966, atau sekitar 4 bulan sebelum Piala Dunia digelar. Anjing Pickles pun segera menjadi bintang di televisi Inggris.
Trofi Jules Rimet memang menggiurkan bagi para pencuri. Piala dari bahan perak berlapiskan emas ini memiliki berat 3,8 kg dengan tinggi 35 cm. Terpasang beberapa lempeng emas yang bertuliskan nama-nama negara juara piala dunia di sekeliling sisi bagian kaki trofi.
Bagian depan trofi berhias pahatan perempuan bersayap, lambang Dewi Kemenangan Yunani Kuno Nike of Samothrace. Sang Dewi digambarkan sedang mengangkat mangkuk piala segi delapan.
Piala tersebut dibikin pada tahun 1929. Pembuatnya, seperti dicatat The Guardian, adalah seniman bernama Abel Lafleur, pematung Prancis yang hidup pada 1875-1953. Piala buatan Lafleur semula bernama Coupe du Monde sebelum diganti dengan sebutan Jules Rimet Trophy sejak tahun 1946.
Jules Rimet (1873-1956) adalah Presiden FIFA ketiga. Hingga kini ia tercatat sebagai Presiden FIFA dengan masa jabatan terpanjang, yakni selama 33 tahun atau pada 1921-1954.
Berkat inisiasi dari Jules Rimet, Piala Dunia FIFA pertama dapat digelar pada 1930. Maka itu, nama presiden Asosiasi Sepakbola Prancis periode 1919-1942 itu pun disematkan pada trofi Piala Dunia, sebagai bentuk penghormatan kepada jasanya.
Kembali ke Inggris, keberhasilan negara tersebut menjadi juara Piala Dunia 1966 membuat Trofi Jules Rimet sempat tersimpan beberapa tahun di pusat Britania Raya. Namun, Inggris gagal jadi juara kembali di Piala Dunia 1970 yang dimenangkan oleh Brasil.
Selepas Piala Dunia 1970 berlangsung di Meksiko, FIFA memutuskan tak lagi memakai Jules Rimet Trophy untuk diperebutkan dalam ajang World Cup. Lewat seleksi 53 rancangan kiriman pematung dari 7 negara, FIFA akhirnya membuat trofi baru yang digunakan sejak Piala Dunia 1974.
Penggunaan piala itu sejak 1974 sekaligus menjadikan Brasil pemilik terakhir trofi Jules Rimet dan berhak menyimpannya. Piala Jules Rimet dipajang di markas Konfederasi Sepak Bola Brasil di Rio de Janeiro, dan tersimpan dalam lemari dengan bagian depan kaca antipeluru.
Namun, Jules Rimet Trophy kembali lenyap dicuri pada 1983. Sejak saat itu, trofi Jules Rimet tidak pernah lagi terlihat wujudnya. Bahkan, beberapa pihak menyatakan Jules Rimet Trophy yang asli telah dileburkan.
Trofi Piala Dunia FIFA pengganti Jules Rimet Trophy merupakan hasil karya Silvio Gazzaniga (1921-2016), pematung asal Italia. Gazzaniga membuat trofi Piala Dunia FIFA pada 1971 dengan fasilitas dari perusahaan tempat ia bekerja, Stabilimento Artistico Bertoni (GDE Bertoni).
Dibuat dari 6,2 kilogram emas dan campuran bahan logam mulia lain, trofi Piala Dunia FIFA yang setinggi 36,5 cm tercatat bernilai sekitar 161 ribu dolar AS pada 2018. Berbeda dari pendahulunya, versi asli trofi ini tidak menjadi piala bergilir.
Tim-tim pemenang piala dunia hanya membawa replika trofi saat pulang ke negaranya. Replika ini yang menjadi trofi bergilir. Adapun Trofi asli hanya ditampilkan saat selebrasi kemenangan di final Piala Dunia. Lalu, trofi Piala Dunia FIFA akan kembali disimpan di World Football Museum, Zurich, Swiss.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Addi M Idhom