tirto.id - DPRD DKI Jakarta berencana membentuk panitia khusus (Pansus) yang akan mengevaluasi pembangunan kereta cepat Light Rapid Transit (LRT) Jakarta.
Wakil ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menyatakan tujuan rencana tersebut adalah untuk mengefisienkan pengeluaran Pemprov dalam pembangunan di fase kedua.
"Memang ada rencana DPRD, beberapa kawan mengusulkan adanya pansus LRT. Kenapa, karena kan mau dibangun fase kedua, kami melihat bahwa di fase pertama rasanya terlalu mahal dibanding dengan LRT yang lain," ungkapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Menurut Taufik, biaya pembangunan LRT Jakarta di fase dua bakal dibandingkan dengan LRT di daerah lain seperti Cibubur. Dengan begitu, ia berharap ongkos konstruksi pembangunan rel elevated (layang) dapat ditekan.
"Karena kita juga bandingannya, LRT yang di atas (elevated), Cibubur, sama juga di bawah, harganya sangat jauh. Ini kan satu koma (miliar) lebih ini, setiap satu kilometer. Di tempat luar kota itu yang di atas cuman 600-an (juta). Jadi saya kira perlu lah ada diskusi panjang," imbuhnya.
Meski demikian, ia tak ingin rencana pembentukan Pansus tersebut menjadi penghambat pembangunan LRT yang direncanakan bisa beroperasi sebelum Asian Games 2018 tersebut.
Karena itu, Taufik menambahkan, "saya kira pansus itu jangan dianggap momok. Mereka ada untuk memberikan panduan kepada Pemda bahwa pada pembangunan fase kedua mesti begini, mesti begini begitu loh."
Wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak keberatan dengan rencana dewan untuk mengevaluasi pembangunan kereta cepat tersebut. Ia bakal meminta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk kooperatif jika Pansus tersebut telah bekerja.
"Jadi nanti teman-teman dari dewan akan dilibatkan untuk berdiskusi bagaimana kita meminimalisasi beban terhadap anggaran. Beban terhadap APBD, beban terhadap masyarakat, bagaimana caranya nanti harus konsultasi. Kita dorong ke depan agar prosesnya terbuka dan prosesnya memberikan keyakinan kepada masyarakat dan dewan bahwa ini adalah konsep dan skema terbaik untuk fase kedua," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yulaika Ramadhani