tirto.id - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mendapatkan realisasi pembayaran pertama proyek LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) fase I, sejak peletakan batu pertama yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada 9 September 2015.
Direktur Operasi III ADHI, Pundjung Setya Brata mengatakan pembayaran pertama itu dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku pengelola proyek LRT Jabodebek sebesar Rp3,425 triliun. Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan LRT Jabodebek fase I hingga September 2017.
Pundjung mengatakan, ADHI akan menerima pembayaran tahap kedua berdasarkan progres pekerjaan dari Oktober 2017 sampai dengan Desember 2017. "Harapannya dalam 1,5 bulan ke depan bisa selesai lagi dan update lagi Januari-Maret itu mekanisme yang telah disepakati untuk pembayaran LRT," kata Pundjung di Hotel Grand Dhika Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Ia mengatakan, pada tahun 2018 ini ADHI menargetkan pembayaran senilai Rp10 triliun untuk penjualan LRT Jabodebek ke pemerintah. "Sehingga akan berkontribusi pada Adhi Karya secara keseluruhan," ucapnya.
Pundjung menambahkan, pembayaran LRT Jabodebek yang dilakukan oleh pemerintah telah dievaluasi dan diperiksa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). LRT Jabodebek nantinya akan dioperasikan oleh KAI sebagai transportasi massal bagi masyarakat urban.
Menurut dia, progres pelaksanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan ini wilayah Jabodebek telah mencapai 34 persen sampai dengan 2 Maret 2018.
Masing-masing progres lintasan pelayanan di Cawang-Cibubur (14,3 kilometer) sebesar 57,3 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (10,5 kilometer) sebesar 17,7 persen dan Cawang-Bekasi Timur (18,3 kilometer) sebesar 28,7 persen.
"Saat ini, beberapa aktivitas baru pekerjaan railway sistem khususnya, penarikan kabel lintas I, rel sudah tiba dilokasi pekerjaan track. Pekerjaan lainnya sesegera mungkin pasang besi di Kuningan. Cawang-Dukuh Atas baru Cawang ke arah simpang Kuningan, jadi akan pasang baru di Rasuna Said,” ungkap Pundjung.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya berfokus pada pelaksanaan pekerjaan longs pam (bentang panjang) lebih dari 40-60 meter dan 146 meter yang terbentang antara Gatot Subroto ke arah Kuningan.
"Saat ini menjadi fokus kami mempercepat produksi. Ini percepat untuk mengejar target tahun ini yang 10 triliun untuk penjualan di LRT, sehingga akan memberikan kontribusi secara keseluruhan," terangnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto