Menuju konten utama

Pemanfaatan Dana Desa untuk Pariwisata Diputuskan Lewat Musrembang

Pemanfaatan dana desa, baik untuk pariwisata maupun pembangunan infrastruktur diputuskan lewat musyawarah desa.

Pemanfaatan Dana Desa untuk Pariwisata Diputuskan Lewat Musrembang
Presiden Joko Widodo menyapa para pendamping desa usai menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2018 di Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Senin (8/10/2018). ANTARA FOTO/Septianda Perdana

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat memanfaatkan dana desa untuk mengembangkan potensi desa, salah satunya potensi pariwisata. Jokowi berharap dana desa tidak hanya berkutat pada pembangunan infrastruktur saja.

Menanggapi hal ini, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Zainal Anwar mengatakan keputusan terkait pemanfaatan dana desa itu sepenuhnya berada di perangkat desa dan diputuskan dalam musyawarah.

"Ini kan secara filosofi dasar itu berbalik ke musrembang desa. Orang desa berkumpul dan membahas aspirasi," ucap Zainal Anwar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta pada Senin (4/12/2018).

Menurut Zainal yang juga merupakan Associate Researcher Institute of Research and Empowerment (IRE), permintaan Jokowi soal dana desa tepat guna itu sudah lama diterapkan oleh desa-desa, seperti Gunungkidul dan Klaten yang telah berhasil memanfaatkan potensi wisata.

Selain pariwisata, Zainal menuturkan dana desa dapat digunakan untuk pengembangan sektor pertanian maupun industri jasa, bergantung pada apa yang menjadi keunggulan desa tersebut. Karena itu, ia mengatakan tidak semua desa dapat dijadikan desa wisata.

"Kalau ada desa yang tidak layak menjadi tujuan wisata tapi memaksakan diri ya nanti mati sendiri," ucap Zainal.

Terkait kehadiran dana desa, Zainal pun menyatakan selama digulirkan pemerintah pusat, dana desa telah memberi banyak manfaat. Salah satunya menahan laju urbanisasi warga desa ke kota sekaligus pengembangan ekonomi di desa yang bersangkutan.

Jokowi pada Minggu (2/12/2018) berharap penggunaan dana desa bisa untuk mengembangkan potensi yang terdapat di desa dan secara penggunaan tepat guna sehingga tidak semestinya hanya berkutat kepada pembangunan infrastruktur semata.

"Keinginan masyarakat desa untuk mengembangkan potensi seharusnya menjadi tindak lanjut dari kehadiran infrastruktur, sehingga desa untuk berinovasi demi memaksimalkan potensi masing-masing," ujar Jokowi di Cigombong, Kabupaten Bogor, Minggu (2/12/2018).

"Apalagi, penghasilan yang diterima desa dengan inovasi penggunaan dana desa terbilang cukup fantastis," tambah Jokowi.

Ia mencontohkan, Desa Umbul Ponggok di Klaten, Jawa Tengah yang dibangun menggunakan dana desa untuk mengembangkan potensi wisata. Dari kegiatan ini, desa Umbul Ponggok mampu memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp14 miliar satu tahunnya.

Tidak hanya itu, Presiden juga menyebut Desa Kutuh di Badung, Bali yang bisa meraup keuntungan bersih Rp34 miliar setiap tahunnya dari sektor pariwisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

Dengan adanya anggaran yang diberikan langsung tersebut, Presiden berharap desa dapat berkembang, sehingga roda perekonomian kerakyatan dapat berjalan dengan baik.

Lebih lanjut, ia juga mencontohkan desa-desa di provinsi Jawa Barat yang disebutnya memiliki potensi wisata yang sangat banyak, terutama di kawasan Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, serta Kabupaten Sukabumi.

Baca juga artikel terkait DANA DESA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra