tirto.id - Gelar Pemain Terbaik Copa America 2021 resmi jatuh ke tangan Lionel Messi usai dirinya sukses mengantar Argentina menjadi juara. Di partai puncak, Albiceleste membukukan kemenangan tipis 1-0 atas Brasil. Uniknya, Conmebol (Federasi Sepak bola Amerika Selatan) juga menyematkan hal serupa kepada bintang Brasil, Neymar.
"Tidak mungkin hanya memilih satu pemain, karena kompetisi ini memiliki dua pemain terbaik," tulis penyataan resmi Conmebol.
Baca selengkapnya di artikel "Final Copa America 2021: Lionel Messi Juara, Taklukkan Maracana", https://tirto.id/ghCS
Messi dan Neymar memang memberikan pengaruh besar terhadap tim masing-masing di kejuaraan ini. Terlebih Messi yang boleh dibilang selalu dominan dalam pola permainan Argentina sepanjang Copa America 2021.
Rasa penasaran La Pulga atas gelar internasional bersama timnas Argentina, sudah lebih dari cukup untuk membuatnya selalu tampil total. Hal itulah yang pada akhirnya dibuktikan Messi dengan trofi juara, serta raihan 4 kali man of the match dari total 7 penampilan.
Saat laga perdana fase grup kontra Chile, Messi langsung unjuk gigi. Ia sukses melesakkan gol pembuka pada menit 33'. Performa bagus Messi ketika itu membuatnya diganjar sebagai bintang pertandingan.
Berikutnya, pada matchday 2 menghadapi Uruguay, Messi kembali tampil menawan. Hasilnya La Pulga mencatat 1 assist dalam pertarungan yang dimenangi Tim Tango dengan skor tipis 1-0.
Gelar man of the match ketiga Messi diraih ketika Argentina bermain melawan Bolivia. Dalam laga fase grup yang berakhir dengan skor 4-1. Ketika itu La Pulga terlibat dalam 3 gol Argentina, ia menyumbang 2 gol dan 1 assist.
Dalam babak perempat final kontra Ekuador, Messi lagi-lagi mendominasi pertandingan. Kali ini tak main-main, pemain 34 tahun itu berkontribusi dalam semua gol kemenangan Argentina. Messi melesakkan 1 gol dan menyumbang 2 assist, bagi kemenangan 3-0 untuk Argentina.
Selain kontribusi gol dan assist, La Pulga juga tercatat sebagai penyerang paling berbahaya di Copa America 2021. Dari 7 pertandingan yang dilakoni, Messi tercatat melepaskan total 18 kali tembakan ke gawang lawan.
Selain itu, Messi juga tercatat dalam jajaran pemain dengan akurasi operan terbaik, yakni dengan akurasi 81 persen. Pemain yang belum memperpanjang kontrak dengan Barcelona itu juga terhitung turut menciptakan 21 peluang emas bagi skuad Argentina sepanjang Copa America 2021.
Kemenangan Krusial di Final Melawan Brasil
Argentina tampil konsisten hingga sukses menembus partai final. Saat bersua Brasil di laga puncak, skuad Albiceleste sanggup tampil disiplin. Dalam laga yang dihelat di Stadion Maracana itu Messi dan kolega menang lewat skor tipis 1-0.
Kali ini Angel Di Maria yang muncul sebagai pahlawan kemenangan Argentina, lewat gol semata wayang yang ia ciptakan pada menit 22', usai memanfaatkan umpan jauh Rodrigo de Paul.
Sejak berhasil memimpin skor, Argentina kontras bermain lebih defensif seraya mengandalkan serangan balik. Sebaliknya, tuan rumah Brasil lebih banyak menguasai permainan serta lebih intens melancarkan serangan.
Memsuki babak kedua, tekanan Brasil datang kian bertubi-tubi. Beberapa kali Neymar dan kolega mampu mengancam gawang Argentina yang dijaga Emiliano Martinez. Sayangnya, tidak ada satu pun yang berbuah gol.
Secara total skuad Selecao melepaskan 13 tembakan, dan 2 di antaranya mengarah ke gawang. Penguasaan bola Brasil juga tercatat lebih baik, yakni 60 persen berbanding 40 persen.
Argentina yang dalam posisi unggul memilih tampil lebih bertahan pada babak kedua. Pada menit akhir laga Messi sempat mendapat peluang emas untuk menggandakan keunggulan, namun ia gagal mengecoh penjaga gawang Brasil. Skor tak berubah, Argentina juara Copa America 2021.
Kontribusi besar Lionel Messi akhirnya sukses menyudahi puasa gelar Copa America timnas Argentina selama 28 tahun. Trofi tahun ini juga tercatat sebagai gelar Copa America ke-15 Tim Tango, menyamai rekor Uruguay sebagai peraih gelar terbanyak.
Performa menawan Messi ternyata dibarengi dengan kondisi fisik yang tidak terlalu baik, terutama dalam 2 laga terakhir termasuk saat melawan Brasil. Pelatih Argentina, Lionel Scaloni menyebut bahwa La Pulga tampil di semifinal dan final dengan kondisi cedera hamstring.
"Lionel Messi main melawan Kolombia dan Brasil dengan masalah hamstring," kata Lionel Scaloni, pelatih Argentina, dikutip dari Mundo Albiceleste.
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Oryza Aditama