Menuju konten utama

Pelatihan Pembuatan Soal USBN akan Habiskan Rp320 Miliar

Kemendikbud mengucurkan dana senilai Rp320 miliar untuk membiayai pelatihan penyusunan soal Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) tahun 2017 bagi 6000 guru.

Pelatihan Pembuatan Soal USBN akan Habiskan Rp320 Miliar
(Ilustrasi) Guru Pengawas mengamati siswa SMA Negeri 1 Serang mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Serang, Banten, Senin (20/2/2017). Simulasi tersebut digelar agar siswa lebih siap menghadapi UNBK sekaligus untuk melihat kendala yang timbul supaya bisa segera diperbaiki sehingga tidak lagi terjadi kesalahan saat pelaksanaan UN mendatang. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman.

tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menganggarkan dana sebesar Rp320 miliar yang diperuntukkan bagi pelatihan pembuatan soal Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) 2017.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Sumarna Surapranata mengatakan pelatihan ini akan menyasar 6000 guru.

"Pelatihan guru diperuntukkan bagi kelompok kerja guru. Ada sekitar 6.000 guru yang dilatih," ujar Sumarna di Jakarta, pada Senin (6/3/2017) seperti dikutip Antara.

Sumarna menjelaskan pelatihan ini diselenggarakan karena, pada pelaksanaan USBN, hanya 25 persen soal yang disusun oleh Kemendikbud. Sebanyak 75 persen soal ujian disusun oleh para kelompok kerja guru (KKG), khususnya oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGM).

Para guru MGMP sebelum ditugaskan menyusun soal USBN perlu dilatih terlebih dahulu. Sebabnya, para guru tersebut harus terbiasa membuat soal bernalar tinggi. Mereka bertugas untuk menyusun soal pilihan ganda dan uraian di USBN.

"Soal-soal tersebut digandakan dan dipakai untuk USBN dengan merujuk pada 25 persen butir jangkar soal titipan dari pusat sebagai standarisasi," ujar Sumarna.

Sumarna optimistis, para guru yang terlibat dalam pembuatan soal tidak akan mengalami kesulitan karena mereka telah terbiasa dan juga dibantu oleh soal jangkar atau panduan dari pusat.

"Pemerintah pusat hanya menganggarkan pelatihan guru MGMP dalam jumlah kecil. Dalam hal ini, satu kabupaten memiliki satu kelompok kerja guru yang dilatih pembuatan soal," ujar dia.

Sumarna menambahkan Kemendikbud juga meminta pemerintah daerah menambah biaya pelatihan itu agar bisa menjangkau lebih banyak guru sebagai peserta. "Kemendikbud menyediakan anggaran untuk membiayai satu kelompok MGMP, tapi kami juga meminta daerah untuk membiayai, sehingga satu kelompok ini bisa digandakan."

Dengan begitu, setiap Pemda dapat menggandakan atau melakukan replikasi pelatihan bagi guru lain yang akan membuat soal di ujian sekolah (US). Alasan dia, selama ini, masih ada mata pelajaran yang belum masuk dalam USBN. Misalnya, pelajaran pendidikan olahraga dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait USBN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom