tirto.id - Cristiano Ronaldo gagal mengeksekusi penalti dalam laga Portugal vs Iran Selasa (26/6/2018) lalu. Kegagalan itu nyaris berpengaruh pada nasib Portugal, yang pada akhir pertandingan hanya bisa bermain imbang 1-1. Seusai laga, pelatih Selecao Fernando Santos mengungkapkan, kegagalan Ronaldo tergolong normal.
Portugal sejatinya hanya butuh satu poin kala laga kontra Iran untuk lolos ke babak 16 besar. Gol di babak pertama berkat sepakan Ricardo Quaresma menambah asa Portugal hingga turun minum.
Segalanya berubah ketika pertandingan memasuki menit ke-50. Pada menit tersebut, Cristiano Ronaldo terjatuh di kotak penalti karena kontak dengan Saeid Ezatolahi. Enrique Caceres, wasit asal Paraguay, sempat mengabaikan insiden ini, sebelum akhirnya berkonsultasi dengan VAR, dan mengganjar hukuman penalti.
Namun, semuanya berubah menjadi keringat dingin bagi Portugal, ketika tendangan dari titik putih Ronaldo dengan tepat dihalau kiper Iran Alireza Beiranvand.
Seandainya Iran mencetak satu gol lagi, maka wakil Asia itulah yang berhak lolos. Apalagi, performa Portugal di laga itu tidak seperti saat lawan Spanyol atau Maroko.
Usai laga Fernando Santos pun angkat bicara akan hal ini. Menurutnya, bagi pemain bintang sekalipun, gagal penalti adalah hal normal.
“Saya mengerti, itu normal. Pemain terbaik di dunia akan menghadapi masalah iitu ketika tidak mampu mewujudkan peluang.
“Hal itu lebih menyakitkan bagi mereka daripada pemain lain. Para bintang ini selalu ingin menang.Mereka ingin menjadi yang terbaik dan menolak untuk gagal, dan ketika gagal, mereka bakal sangat kesal," ungkap Santos dikutip The Guardian.
Kata Santos, Portugal mengalami banyak salah umpan dan tempo yang melambat setelah 15 menit pertama. Meski demikian, Santos tetap percaya diri dan mengupayakan yang terbaik bagi Portugal.
“Tim kami kuat tetapi kami harus maju. Kita harus melakukan yang lebih baik dari itu,” sebut sang pelatih yang mengantar Portugal juara Piala Eropa 2016.
Usai lolos babak penyisihan, Portugal akan menjalani laga kontra Uruguay pada Minggu dini hari (30/06/2018). Jelang laga babak 16 besar, Fernando Santos mengakui, mereka memiliki senjata guna hadapi Uruguay.
"Kami memiliki senjata sendiri dan kami harus berusaha memanfaatkan senjata," ungkap Santos.
Namun, sejauh apa efektivitas senjata itu untuk membantu Selecao akan menjadi pertanyaan besar.
Editor: AS Rimbawana