Menuju konten utama

Piala Dunia 2018: Portugal Lolos ke 16 Besar Disertai Drama

Portugal lolos ke 16 besar setelah menghadapi Iran di partai terakhir dengan beberapa drama.

Piala Dunia 2018: Portugal Lolos ke 16 Besar Disertai Drama
Cristiano Ronaldo Portugal merayakan gol kedua timnya selama pertandingan grup B antara Portugal dan Spanyol di Piala Dunia 2018 di Stadion Fisht di Sochi, Rusia, Jumat, 15 Juni 2018. AP Photo / Francisco Seco

tirto.id - Timnas Portugal akhirnya memastikan lolos menuju 16 besar setelah pada pertandingan terakhir di Grup B Piala Dunia 2018 bermain seri melawan Iran, 1-1. Gol dari Portugal dicetak oleh Ricardo Quaresma, sedangkan satu gol Iran lahir dari kaki Karim Ansarifard.

Dengan hasil tersebut Portugal menemani Spanyol ke fase gugur mewakili Grup B. Anak asuh Fernando Santos itu meraih satu kali menang dan dua kali seri dengan torehan lima poin.

Poin yang sama didapat Spanyol, tetapi La Furia Roja berhak menjadi juara grup karena memasukkan gol lebih banyak. Dengan begitu, di fase gugur Portugal akan berhadapan dengan Uruguay sedangkan Spanyol akan bersua tuan rumah Rusia.

Pada pertandingan pamungkas melawan Iran ini, lolosnya Portugal ke babak 16 besar disertai beberapa drama.

Pertama, saat Cristiano Ronaldo terjatuh di kotak penalti karena adanya kontak dengan pemain Iran, Saeid Ezatolahi. Wasit Enrique Caceres sempat tak menghiraukan kejadian ini, sebelum akhirnya ia berkonsultasi dengan VAR dan mengganjar dengan hukuman penalti. Namun, eksekusi Ronaldo gagal berbuah gol.

Drama kedua terjadi saat Ronaldo “hanya” diberi kartu kuning oleh sang pengadil saat melakukan sikutan kepada pemain Iran. Setelah pertandingan, Carlos Queiroz berang dengan kejadian ini.

Tak hanya sampai di situ, drama lainnya tiba di menit-menit akhir pertandingan. Kali ini Iran yang mendapatkan hadiah penalti hasil dari konsultasi VAR. Penalti diberikan setelah Cedric Soares handball di kotak terlarang.

Terlepas dari hasil seri, Pelatih Iran, Carlos Queiroz sangat marah karena Cristiano Ronaldo tidak diusir keluar lapangan pada menit ke-83 setelah terlihat menyikut Morteza Pouraliganji.

Insiden tersebut kemudian dikaji lewat layar di tepi lapangan oleh wasit Enrique Caceres karena adanya permintaan analisis VAR, namun Enrique Caceres hanya memberikan kartu kuning untuk Ronaldo.

Pada konferensi pers yang penuh caci maki usai pertandingan, Carlos Queiroz mengatakan bahwa ia tidak memahami keputusan tersebut.

"Faktanya adalah kita semua menghentikan pertandingan untuk menunggu hasil analisis VAR dan di sana nampak ada sikutan. Sedangkan sikutan berbuah kartu merah menurut peraturan. Peraturannya sama sekali tidak menyatakan sedikit pengecualian baik untuk Messi ataupun Ronaldo," seperti dikutip skysports.

"Itu jelas sebuah kartu merah. Pertanyaannya bukan tentang wasit, tapi sebuah sikap dan keberanian juga karakter,” tambah mantan Pelatih Real Madrid itu.

Hal berbeda diungkapkan pelatih Portugal. Menurut mantan pelatih yang sempat menukangi Timnas Yunani itu, ia masih percaya pada sistem tersebut.

Meskipun Portugal telah dijatuhi hukuman oleh VAR, manajer Santos tetap mempercayai bahwa sistem VAR "telah melakukan tugasnya".

"Saya tidak terlalu menghiraukan tiga keputusan yang dibuat," ujarnya. "Itu adalah hal yang wajar dalam sebuah pertandingan. Wasit melakukan apa yang perlu dilakukannya. Itulah yang harus kita terima,” ujarnya dikutip BBC.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari Hendi Abdurahman

tirto.id - Olahraga
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Hendi Abdurahman